UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

INDONESIA – PARADE DAN DOA BAGI BANGSA MERUPAKAN BAGIAN DARI PERAYAAN PASKAH NASIONAL

Mei 6, 2008

Lebih dari 800 umat Protestan dari 30 denominasi, yang berasal dari seluruh penjuru negeri, berjalan sejauh delapan kilometer melewati wilayah ibukota sambil menyanyikan lagu-lagu rohani dan memanjatkan doa-doa pada sebuah perayaan Paskah nasional.

Parade Paskah itu dimulai pukul 12.00 pada 26 April di Museum Fatahilah di Jakarta Barat. Parade berakhir di Monumen Nasional di Jakarta Pusat. Paskah jatuh pada 23 Maret tahun ini.

Panitia penyelenggara mengatakan kepada UCA News bahwa mereka menyelenggarakan perayaan Paskah nasional pada tanggal tersebut agar umat yang berasal dari berbagai daerah mempunyai cukup waktu sebagai persiapan mereka. Peserta berasal dari Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi, dan Sumatra.

Anggota setiap denominasi berjalan dalam kelompok-kelompok yang terpisah. Setiap kelompok denominasi dipimpin oleh seseorang yang membawa sebuah spanduk bertuliskan nama denominasi.

Denominasi-denominasi tersebut mencakup Gereja Adven, Huria Kristen Batak Protestan, Gereja Bethel Indonesia, Gereja Injili Indonesia, Gereja Protestan Indonesia, dan Gereja Pentekosta. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mencatat 86 denominasi sebagai anggotanya.

Dengan mengenakan pakaian tradisional dan memainkan alat musik tradisional, peserta parade menyanyikan lagu-lagu rohani dan memanjatkan doa-doa sepanjang jalan. Di belakang mereka adalah 15 mobil yang dihias dengan ornamen budaya dan religius.

“Lagu-lagu rohani dan doa-doa yang dipanjatkan selama parade ini bertujuan untuk memohon belas kasihan Tuhan agar bangsa ini dilepaskan dari bencana dan penyakit serta kebodohan dan kemiskinan,” kata Pendeta Antonius Natan, koordinator parade, kepada UCA News di sela-sela acara tersebut.

Menurut gembala dari Gereja Injili Indonesia di Jakarta itu, tema perayaan, “Bangkit Negeriku!,” itu bersifat religius dan sekaligus merujuk pada perayaan ke-100 Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei. Tanggal ini memperingati pembentukan Budi Utomo, organisasi nasionalis Indonesia yang pertama, pada 20 Mei 1908.

Pukul 15.30, kelompok-kelompok yang berparade dan mobil-mobil hias itu tiba di pelataran selatan Monumen Nasional. Lebih dari 200 umat Protestan dan Katolik, serta tokoh agama Buddha, Islam, Katolik, Konghucu, dan Protestan dan pejabat pemerintah, menyambut mereka. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan puji-pujian, doa antaragama, dan sambutan-sambutan.

Pendeta Shepard Supit, ketua panitia perayaan, mengatakan kepada umat yang hadir bahwa tema yang dipilih itu bukan hanya mengajak umat Kristen tapi seluruh orang Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan.

“Melalui perayaan Paskah nasional ini, kami berharap agar nama Tuhan dipermuliakan di bumi Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa umat Kristen tidak mau menganggap diri mereka eksklusif. Kami ingin bersaudara dan bergandengan tangan dengan semua orang,” kata gembala dari Gereja Bethel Indonesia itu.

Beberapa pejabat pemerintah yang menghadiri perayaan tersebut adalah Agung Laksono, ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Jason Lase, direktur jenderal Bimas Kristen Departemen Agama; dan Aurora Tambunan, seorang Protestan yang mewakili Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Dalam sambutannya, Laksono menyarankan agar perayaan-perayaan semacam itu dirayakan setiap tahun. “Kegiatan ini adalah sesuatu yang positif karena memadukan budaya dan agama,” katanya.

Lase, yang membacakan sambutan atas nama Menteri Agama Mahtuf Basuni, mengatakan bahwa perayaan itu bisa menjadi sarana kerukunan antaragama. “Semoga kebangkitan Yesus Kristus dapat memberikan pencerahan bagi umat Kristen dan memberikan motivasi untuk meningkatkan iman dan membangun bangsa,” lanjutnya.

Tambunan mengatakan bahwa pemerintah pusat dan DKI Jakarta mendukung acara tersebut untuk menunjukkan bahwa “kita menerima dan menghargai perbedaan.”

Panitia penyelenggara perayaan Paskah nasional, yang terdiri atas umat Protestan dan Katolik, dibentuk pada Januari. Selain perayaan Paskah nasional itu, panitia penyelenggara merencanakan sebuah gerakan penanaman pohon yang dimulai bulan Maret.

Pendeta Natan mengatakan bahwa anggota dari berbagai Gereja di Jakarta telah menanam 100.000 pohon. “Kami ingin menanam satu juta pohon” di wilayah Jakarta, katanya kepada UCA News, 30 April.

Gembala itu mengatakan bahwa pemerintah dan berbagai Gereja sedang mensuplai bibit mahoni dan lainnya. Gerakan “Gereja Peduli Lingkungan,” lanjutnya, merupakan tanggapan “konkret” Gereja-Gereja terhadap kerusakan lingkungan.

Bagi Gereja Katolik dan banyak Gereja Protestan, masa Paskah dirayakan mulai Minggu Paskah, yang merayakan kebangkitan Yesus, hingga Minggu Pentekosta, Minggu ketujuh setelah Paskah, yang merayakan turunnya Roh Kudus ke atas para murid Yesus setelah kebangkitan-Nya. Tahun ini, Pentekosta dirayakan pada 11 Mei.

END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi