UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

KAMBOJA – Pertemuan SIGNIS Asia Diharapkan Meningkatkan Perkembangan Media Lokal

September 12, 2008

PHNOM PENH (UCAN) — Pertemuan SIGNIS Asia mendatang, yang akan diadakan pertama kali di kamboja, akan meningkatkan kegiatan media dan kesadaran tentang isu anak di negara itu, demikian tuan rumah.

Pertemuan tingkat Asia dari SIGNIS, sebuah asosiasi Katolik internasional untuk media berita, penyiaran, dan audiovisual, itu dijadwalkan 15-18 September di Phnom Penh. Children and the Media merupakan tema pertemuan tingkat Asia keempat itu, yang akan dihadiri oleh 53 pekerja dan profesional media Gereja dari 14 negara dan wilayah Asia.

Komunikasi Sosial Katolik (CSC, Catholic Social Communications) Kamboja menjadi tuan rumah peristiwa dalam kerja sama dengan badan-badan Gereja lainnya termasuk Seksi Komunikasi Sosial Don Bosco di Sihanoukville, Kantor Komunikasi Karitas Kamboja, dan Komunikasi Yesuit.

Direktur CSC, Pastor Omer Giraldo, mengatakan kepada UCA News bahwa menjadi tuan rumah peristiwa itu tidak saja bermanfaat bagi Gereja Kamboja, tetapi juga juga memberi semangat kepada media lokal dan berbagai proyek komunikasi.

Lebih dari itu, peristiwa itu meningkatkan kesadaran akan hak anak di negara itu, kata imam itu, anggota serikat misi asing Yarumal, yang berpusat di Colombia, negara asal imam itu.

“Kongres itu akan berpengaruh positip bagi banyak orang komunikasi dan wartawan di Kamboja. Elemen positip akan menjangkau banyak anak Kamboja yang menderita karena tidak adanya kesadaran akan hak anak,” kata imam itu.

Senada dengan itu, ketua SIGNIS Asia yaitu Lawrence John mengatakan UCA News bahwa pertemuan Asia itu “memberi platform bagi lembaga dan organisasi yang berkarya dengan anak-anak di Kamboja untuk lebih mengangkat isu-isu menyangkut keprihatinan dan hak-hak anak.” Dia berharap bahwa “dengan membuat (masyarakat) peka terhadap isu-isu ini akan menghasilkan pemahaman dan perubahan yang lebih besar yang berguna bagi anak-anak.”

John mengatakan bahwa SIGNIS Asia memilih temanya untuk pertemuan mendatang itu dengan maksud untuk mempersiapkan Pertemuan SIGNIS Dunia tahun depan di Thailand, yang akan terfokus pada Media for a Culture of Peace – Children’s Rights, Tomorrow’s Promise. Dia mengatakan bahwa “sasaran yang paling rentan dalam era informasi adalah anak-anak.”

Tentang alasan Kamboja dipilih sebagai tuan rumah, dia mengatakan bahwa kelompok inti SIGNIS Kamboja adalah orang muda dan SIGNIS Asia ingin mendukung dan menguatkan keterlibatan orang muda dalam media untuk meningkatkan budaya perdamaian. CSC sekarang ini merupakan satu-satunya organisasi anggota SIGNIS Kamboja.

Para anggota dewasa SIGNIS Asia memilih Kamboja sebagai tuan rumah pertemuan Asia ketika mereka ikut merayakan peringatan lima tahun CSC Maret lalu. Pastor Giraldo menggambarkan peristiwa peringatan itu sebagai “suatu kesempatan yang berkesan yang bisa menciptakan berbagai keberhasilan dari institusi yang paling muda ini.”

Media di Kamboja sebagai suatu keseluruhan “telah berkembang sangat pesat dalam 10 tahun terakhir,” demikian pengamatan misionaris itu.

“Ketika saya datang di Kamboja tahun 1995,” katanya bercerita, “hanya ada sejumlah kecil koran dalam bahasa Khmer, dan Cambodia Daily yang bahasa Inggris baru saja mulai. Kini koran bahasa Inggris ini sudah tersebar di seluruh negeri.” Dia menambahkan bahwa “media lain telah berkembang dengan kepesatan serupa, khususnya TV,” walaupun dia mengakui “jalan ke depan masih jauh.”

Pastor Giraldo prihatin bahwa Kamboja dewasa ini merupakan sebuah “masyarakat baru” yang muncul dari dekade-dekade konflik, sehingga “kebanyakan orang dewasa, orangtua, dan bahkan para pemimpin masyarakat tidak mempunyai pengalaman dalam berhadapan dengan media dan teknologi baru.”

“Bahaya,” sebagaimana yang dilihatnya, “adalah bahwa kebanyakan anak-anak dan orang muda, terutama di pedesaan, menerima apa saja yang diinderai tanpa adanya pertimbangan jeli tentang apa yang baik dan apa yang buruk.”

Satu cara menghadapi tantangan ini adalah mendidik para orangtua, pendidik, dan pemimpin masyarakat tentang media, dan, melalui mereka, mengadakan program-program pelatihan untuk anak-anak dan orang muda tentang cara media bekerja, demikian anjuran imam itu.

Pertemuan mendatang itu akan diisi dengan lomba produksi video berdurasi satu menit.

Setelah pertemuan itu, para peserta akan mengunjungi kompleks kuil Angkor Wat yang terkenal dan yang telah berusia 12 abad. Kuil itu terletak 240 kilometer barat laut Phnom Penh. Mereka juga akan menghadiri Misa di sebuah gereja terdekat di sebuah desa yang terapung sepanjang Tonle Sap (sungai agung).

Orang-orang media Katolik diharapkan akan datang itu berasal dari Bangladesh, Kamboja, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Macau, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi