UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

BANGLADESH – Keprihatinan Soal Perubahan Nilai Justru Mengganggu Situasi Panggilan yang Sehat

September 24, 2008

DHAKA (UCAN) — Dalam kunjungannya ke Bangladesh, ketua Serra International memuji situasi panggilan di Bangladesh, tetapi para imam lokal mengatakan bahwa dewasa ini mendorong pemuda dan pemudi untuk menjadi pastor dan suster itu merupakan suatu tantangan.

Cesare Gambardella, ketua organisasi yang mempromosikan panggilan religius di seluruh dunia melalui Serra Clubs lokal itu, melihat pertumbuhan panggilan religius di Bangladesh itu memuaskan. Dia berkunjung selama 11-13 September segera setelah dia menjabat sebagai ketua ke-65 dari Serra International pada bulan Agustus.

Ketika berbicara dengan para anggota Serra Club lokal dan Tarekat Para Suster Bunda Maria Perawan Misi di rumah pembinaan para suster itu, dia mengatakan situasi panggilan yang sehat tampak dalam dedikasi nyata umat awam setempat. Mereka itulah yang akan mempersembahkan anak-anak mereka yang paling berharga bagi Gereja.”

Pria awam Italia itu juga mengunjungi beberapa seminari.

Pada Seminari Tinggi Roh Kudus di Dhaka pada 12 September, ia memberi penghargaan kepada Serra Club of Tejgaon dan Serra Club of Saint Christina, dua cabang yang dibentuk oleh Serra Club Dhaka, yang secara resmi dimulai pada 1993.

Gambardella gembira melihat panggilan lokal di Bangladesh, yang terdapat 980 suster, 224 pastor, dan 64 bruder melayani 309.745 umat Katolik, demikian statistik Gereja 2007. Ini menunjukkan peningkatan dari 2003, yang hanya terdapat 906 suster, 197 pastor, dan 51 bruder.

Sekarang ini ada 26 postulan, 317 aspiran, dan 600 seminaris di berbagai level yang tengah menjajaki panggilannya.

Paus Benediktus XVI juga yang terlalu memuji “banyaknya panggilan imamat dan panggilan hidup bahkti” di Bangladesh ketika tujuh uskup aktif negara itu mengadakan kunjungan ad limina ke Vatikan pada bulan Juni.

Pastor Dilip Costa, rektor St. Joseph Intermediate Seminary di Dhaka, mengatakan kepada UCA News pada 21 September bahwa sejumlah besar anak laki-laki dan pemuda mengikuti berbagai program seminari, namun jumlah itu merosot ketika mereka mencapai level pendidikan yang lebih tinggi. Meski demikian, seminarinya padat, karena gedungnya yang hanya mampu menampung 90 orang terpaksa harus menerima 124 seminaris.

Pada sisi lain, Pastor Immanual Kanan Rozario, dosen Kitab Suci di Seminari Tinggi Roh Kudus, mengatakan bahwa dari seminari menengah hanya 25 persen yang masuk ke seminari tinggi dan cenderung bertahan pada panggilannya. Ia mengatakan kepada UCA News, “Para frater yang menjadi imam sekitar 98 sampai 99 persen.”

Pastor Kamal Corraya, direktur Pusat Komunikasi Kristen di Dhaka dari Konferensi Waligereja Bangladesh, menambahkan pertimbangan lain. “Kita butuh lebih banyak religius dan imam untuk berkarya bagi perluasan Gereja  di negeri ini,” kata imam itu, yang memonitor situasi panggilan untuk Pratibeshi, mingguan Katolik berbahasa Bangla yang dikeluarkan pusat itu.

“Tantangan panggilan religius adalah jumlah anak yang terbatas dan keenggangan orangtua untuk memiliki lebih banyak anak, gaya hidup generasi yang lebih muda, dan kaum muda Katolik yang tidak punya tujuan. Banyak orangtua tidak membesarkan hati anak-anak mereka untuk memilih jalan hidup religius,” katanya.

“Jika kecenderungan ini berlanjut,” dia khawatir katanya, “mungkin suatu saat kita tidak punya pekerja (yang tertahbis dan menjalani hidup bahkti) untuk melayani Gereja di Bangladesh.”

Berbicara dengan UCA News sebelum meninggalkan Bangladesh, Gambardella mengatakan: “Peran kaum awam sangat penting, dan tanpa mereka tidak mungkin ada. Itulah sebabnya kita perlu berkarya bagi promosi panggilan religius untuk mendukung Gereja.”

Serra Clubs perlu bekerja erat dengan Gereja untuk memenuhi tema Serra tahun ini, “Panggilan: Impian Allah,” lanjutnya.

Menurut organisasi itu, sekarang ini ada 1.109 Serra Clubs yang beroperasi di 46 negara di dunia, dengan lebih dari 20.000 anggota.

Jyoti F. Gomes, ketua Serra Club Dhaka, mengatakan kepada UCA News di rumah bina para suster dari Tarekat Bunda Maria Perawan Misi bahwa kunjungan ketua Serra International itu ke rumah bina itu dimaksud untuk mendorong gadis-gadis untuk menjadi suster dan berkarya bagi Gereja.

“Gerakan Serra sedang bertumbuh karena dia menjalankan berbagai program di tingkat individu, sosial, dan paroki untuk mempromosikan panggilan demi pertumbuhan Gereja di Bangladesh,” katanya.

END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi