UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

INDONESIA – Umat Katolik Diajak Mengambil Inspirasi dari Bunda Maria untuk Mencintai Bangsa

Oktober 23, 2008

JAKARTA (UCAN) — Sebuah novena yang diselenggarakan oleh umat awam mengambil fokus semangat Maria dan aplikasinya dalam pembangunan bangsa.

“Saya mau mengajak kalian semua mengambil inspirasi dari Maria untuk mencintai negeri ini,” kata Sonny Keraf, seorang Katolik, mantan menteri lingkungan hidup. Dia berbicara di depan sekitar 400 umat Katolik tanggal 17 Oktober, hari pertama “Devosi dan Novena Besar Bunda Maria 2008” yang berlangsung di Auditorium Gedung Yustinus, Unika Atma Jaya, Jakarta.

Perkumpulan Devosi Maria Jakarta mengadakan devosi dan novena itu setiap tahun, di bulan rosario, Mei atau Oktober. Program tahun ini adalah yang kedelapan.

Selama sembilan malam berturut-rurut, peserta berdoa rosario, mengikuti seminar dan diskusi, menghadiri Misa dan mengucapkan Novena Tiga Salam Maria. Novena ditutup dengan Misa Kudus tanggal 26 Oktober.

Di hari pertama acara itu, Keraf dan Pastor Eddy Kristianto OFM berbicara tentang “Memberi makna Kebangkitan Nasional bersama Bunda Maria.” Topik pembicaraan seminar dan diskusi delapan hari berikut adalah: pro ecclesia et patria dalam bimbingan Bunda Maria, menjadi garam yang membangkitkan semangat kebangsaan, membangun hubungan yang lebih baik antarumat beragama, kebangkitan nasional dan kepedulian kepada kaum lemah, kebangkitan nasional dalam makna kesederhanaan, kaum muda dan inspirasi perubahan ke arah yang lebih baik, mendobrak ekslusivitas Gereja Katolik dalam bermasyarakat, dan nasionalisme seorang Katolik.

Pastor Kristianto mengatakan, meskipun Maria tidak banyak disebut bahkan hanya dikatakan sebagai pemeran figuran dalam Kitab Suci, namun bukan berarti ia tidak memiliki peranan menentukan dalam kehidupan manusia. Imam itu melukiskan Bunda Maria sebagai “the silent woman” yang karyanya tidak mengguncang tapi dirasakan. “Keberhasilan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh pemimpin nasional tetapi ’perempuan yang diam’ seperti Maria,” tegas Pastor Kristianto.

Ia mengatakan bahwa jalan Maria itu paradoksal tanpa berpikir resiko. Namun itu keunggulan Maria dan arti penting iman, tegasnya. Imam itu percaya bahwa ada satu harapan di balik pernyataan Maria, “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu,” yang merupakan jawaban Maria dalam Injil Lukas ketika malaikat Gabriel mengatakan kepadanya bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus.

Keraf menegaskan bahwa cinta dan penyerahan diri total Maria telah membuahkan keselamatan umat manusia. Ia mendorong umat Katolik Indonesia untuk juga melakukan “hal-hal kecil” untuk cintanya kepada negeri mereka, seperti memperhatikan lingkungan hidup.

Berbiacara dengan UCA News seusai seminar, mantan menteri yang kini anggota DPR RI itu melukiskan kemiskinan Indonesia itu karena kurangnya cinta dari warganya. Untuk langkah praktis, dia mengusulkan agar para pemilik usaha dan pengusaha yang beragama Katolik di Indonesia mewajibkan perusahaanya mempekerjakan lebih banyak tenaga Indonesia bukan tenaga asing dan tidak membuang limbah di sungai-sungai.

Mantan frater Serikat Yesus dan mantan dosen etika di Universitas Katolik Atma Jaya itu menyambut baik berlangsungnya devosi dan novena yang dilengkapi seminar itu dengan mengatakan, novena itu hendak mendorong umat Katolik “bukan hanya berdoa tetapi menularkan semangat cinta Bunda Maria dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.”

Dalam homilinya pada Misa novena yang pertama, Pastor Kristianto meminta umat Katolik, meskipun hanya minoritas di negeri itu, untuk “berani melawan arus dengan tetap berpegang teguh pada iman.”

Thomas Sugijata, ketua panitia pelaksana, mengatakan kepada UCA News bahwa pembicara seminar dalam novena itu tidak hanya imam dan uskup, tetapi juga umat Katolik awam serta pembicara dari agama lain. Pada hari keempat, contohnya, pelaksana mengundang Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC dan tokoh wanita Muslim, Siti Musdah Mulya, untuk mendiskusikan bagaimana membangun hubungan yang lebih baik antarumat beragama. Mulya adalah ketua Muslimat Nahdlatul Ulama dan Indonesian Conference on Religion and Peace.

Seorang peserta seminar 17 Oktober, Bernardus Sukristiyono, mengatakan kepada UCA News bahwa dia tergerak dengan penyerahan diri total Bunda Maria, yang katanya telah memanggil dia untuk membangun negeri itu “mulai dari hal-hal kecil seperti menaati tata tertib perundang-undangan yang berlaku.”

Peserta lain, Lea Natalia, mengatakan acara itu membuat dia sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.

END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi