UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

INDONESIA – Para Mantan Seminaris dan Mantan Pastor Sepakat Dukung Panggilan Secara Aktif

April 15, 2009

YOGYAKARTA, DIY (UCAN) — Tidak semua orang bisa menjadi imam, namun pengalaman para mantan pastor dan seminaris sangat berharga dalam mempromosikan panggilan hidup membiara di kalangan kaum muda, kata seorang uskup kepada para mantan pastor dan seminaris baru-baru ini.

“Keluarga adalah tempat pengenalan, persemaian, dan motivator panggilan baik panggilan menjadi imam maupun hidup membiara. Motivasi yang ditanamkan bisa juga dengan cara mendorong anak-anak mereka untuk menjadi mitra bagi para imam dan kaum religius,” kata Yohanes Dwi Koratno setelah acara itu. Mantan seminaris itu menjelaskan bahwa umat Katolik awam juga bisa mendukung para seminaris baik secara finansial maupun sebagai sahabat untuk curhat.

Bapak dari seorang putri itu meninggalkan Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan di Yogyakarta tahun 1988 dan kini bekerja pada sebuah penerbitan yang dikelola Katolik.

Ia merupakan salah satu peserta dari pertemuan para mantan seminaris dan pastor regio Jawa pada 26-29 Maret di Yogyakarta. Paguyuban Gembala Utama (PGU) dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Katolik Departemen Agama RI, mengadakan acara itu.

Uskup Pangkalpinang Mgr Hilarius Moa Nurak SVD mengatakan kepada para peserta bahwa mereka yang telah meninggalkan seminari dan imamat tidak berarti tidak bisa memberikan kontribusi dalam mempromosikan panggilan imamat dan hidup membiara. Sebab, pengetahuan dan spiritualitas yang mereka peroleh di seminari sangat tepat untuk mempromosikan panggilan itu di dalam keluarga mereka, demikian kata prelatus yang mengetuai Komisi Seminari Konferensi Waligereja Indonesia itu.

“Sebagai orang-orang yang mengetahui tentang seminari, serta menghayati spiritualitas seminari, Anda dapat mempromosikan panggilan bagi kaum muda,” tambah Uskup Moa Nurak, seraya menceritakan bahwa bapaknya adalah seorang seminaris.

Stefanus Agus, Dirjen Bimas Katolik, mencontohkan bahwa para mantan seminaris dan mantan pastor adalah orang yang telah dibekali dengan intelektualitas dan spiritualitas yang tidak dimiliki banyak orang. Dengan pelatihan dan pengalaman mereka di seminari, katanya, “kelompok ini diyakini bisa menjadi kelompok pencerahan bagi masyarakat Katolik.” Ia berjanji bahwa Bimas Katolik akan mengalokasikan dana untuk berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan para mantan seminaris dan mantan pastor untuk mengadakan promosi panggilan.

Para peserta membahas pemilu 9 April dan pendidikan seminari. Di akhir pertemuan itu, para mantan seminaris dan mantan pastor itu menyatakan komitmen mereka untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk mempromosikan panggilan imamat dan memfasilitasi pembinaan berkelanjutan bagi para imam.

PGU didirikan tahun 1983 untuk memperbaiki kualitas para formator seminari dan seminaris. Paguyuban ini menyelenggarakan kursus kepemimpian dan manajemen serta berbagai lokakarya, dan juga menyediakan bantuan pendidikan bagi seminari-seminari di Indonesia.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi