UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Pemimpin Taize desak untuk hidup sederhana

Pebruari 1, 2010

SINGAPURA (UCAN) — Pemimpin kelompok ekumene Taizé yang berkunjung ke Singapura mendesak umat Kristen Singapura untuk berkomitmen pada perubahan hati dan kembali kepada kesederhanaan hidup.

“Pilihlah kesederhanaan untuk berbagi dalam solidaritas dengan orang lain,” kata Bruder Alois Loser kepada sekitar 700 orang dalam sebuah acara meditasi di Katedral Gembala Baik di Singapura pada 29 Januari.

Ini dapat dilakukan “dengan hidup dalam kesederhanaan” sehingga semua “dapat menemukan cara yang lebih baik untuk berbagi cinta yang kita miliki dan dengan rendah hati berpartisipasi dengan cara tertentu untuk mengubah dunia.”

Dia mengatakan, ada banyak ketimpangan dan hanya segelintir orang menikmati keuntungan dari kemakmuran ekonomi, sementara mayoritas hidup dalam kemiskinan. “Pilihlah kesederhanaan untuk mempromosikan sikap saling berbagi, solidaritas, dan penggunaan berbagai sumber daya secara bertanggung jawab,” katanya.

Yoseph Kurniawan, seorang jemaat Kristen Presbiterian, dan Winston Lim, seorang jemaat Kristen Baptis, sependapat bahwa pelayanan doa gaya Taizé, dengan nyanyian dan saat-saat hening, sesungguhnya sangat bersifat ekumenis.

“Saya tidak melihat masalah apapun dengan bernyanyi di Gereja Katolik,” kata Kurniawan. “Ini bukan tentang apakah Anda Katolik. Ini tentang Tuhan.”

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi