- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

Polisi merusak kubur seorang imam

Batu nisan seorang imam bawah tanah yang tewas bersama enam seminaris dalam sebuah kecelakaan mobil pada Desember tahun lalu dirusak oleh polisi awal pekan ini sebagai bagian dari upaya aparat untuk melarang pelayanan Misa requiem menandai 100 hari kematiannya.

Para pejabat pemerintah di Jinzhou dan Baoding di bagian utara provinsi Hebei, Cina, memperingatkan Gereja lokal pada hari Minggu tidak mengadakan acara peringatan kematian Pastor Joseph Shi Liming, demikian sumber-sumber lokal.

Imam dari komunitas “bawah tanah” keuskupan Baoding itu, yang berusia 39 tahun, tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada 11 Desember. Enam dari tujuh seminaris yang bersamanya  juga meninggal ketika minibus mereka bertabrakan dengan dua truk.

Batu nisan Pastor Shi, dengan tulisan “makam Pastor Shi Liming” yang dilukis di atasnya, direncakan akan dibawa ke kampung halamannya di Damaquan, di  Zhaoxian, awal pekan ini.

Namun, para aparat polisi daerah itu datang dan mengambil batu nisan itu dan membawanya. Ketika keluarganya mencoba untuk menghentikan mereka, para petugas itu menghancurkan batu nisan dengan pemukul.

Mereka kemudian mengatakan bahwa mendiang Pastor Shi “tidak diakui oleh pemerintah dan merupakan pelanggaran hukum untuk mendirikan sebuah batu nisan yang menunjukkan dia sebagai imam,” kata sumber itu.

Hanya keluarganya dan sejumlah umat Katolik yang tinggal di desa itu bisa berdoa di samping kubur imam itu. Polisi ditempatkan di sekitar desa itu untuk mencegah orang dari daerah lain menghadiri pelayanan Misa requiem.

Sumber: Police destroy priest’s tombstone [1]