UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Peziarah ke Tanah Suci meningkat pada ‘Tahun Iman’

April 9, 2012

Peziarah ke Tanah Suci meningkat pada ‘Tahun Iman’

Kekerasan di Timur Tengah tidak membuat peziarah takut ke Tanah Suci, demikian Pastor Fransiskan Amerika Serikat (AS) yang sering mengunjungi situ itu pada saat Natal dan Paskah.

Setiap keraguan untuk mengunjungi tempat-tempat suci ini bisa “diatasi dengan iman,” kata Pastor Jeremy Harrington OFM, komisaris Fransiskan untuk Tanah Suci di Washington. Tempat-tempat suci itu, tambahnya, tetap menjadi tempat aman bagi peziarah meskipun terjadi kekerasan di kawasan tersebut.

Pastor Harrington juga yakin jumlah peziarah akan meningkat selama Tahun Iman, yang dimulai 11 Oktober untuk mengenang  50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II  dan akan ditutup 24 November 2013 bertepatan dengan Pesta Kristus Raja.

Dalam rekomendasi pastoral untuk Tahun Iman, Kardinal William J. Levada, prefek Kongregasi Ajaran Iman, menekankan pentingnya ziarah ke Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan dan ke Tanah Suci, “tempat kelahiran dan hidup Yesus, Juruselamat, dan Maria, ibu-Nya. ”

Ketika peziarah mengunjungi Tanah Suci, mereka tidak hanya memperteguh iman mereka, tetapi mereka juga menunjukkan solidaritas dengan orang Kristen yang hidup di kawasan itu, kata Pastor Harrington kepada Catholic News Service.

Pastor Garret Edmunds OFM, pemandu peziarah di Tanah Suci dan wakil komisaris Biara Fransiskan Tanah Suci di Washington, mengatakan, jumlah peziarah dari Eropa dan Amerika Utara stabil.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ia telah melihat datangnya peziarah dari Eropa Timur, Rusia, India, Timur Jauh, Afrika dan Brazil.

Imam Fransiskan itu mengetahui banyak tentang Tanah Suci. Selama lebih dari 750 tahun, Ordo Fransiskan telah melayani di sana termasuk melestarikan tempat-tempat suci, menyambut peziarah, memimpin paroki dan sekolah-sekolah.

Hasil kolekte, yang dikoordinasikan oleh Kongregasi Gereja-Gereja Timur, disumbangkan kepada para uskup Katolik Latin dan Timur, paroki, sekolah dan proyek-proyek di Israel, Palestina, Yordania, Suriah, Lebanon, Siprus dan Mesir.

Dana itu juga digunakan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa di kawasan itu, memberikan konseling, perumahan dan pelayanan kesehatan untuk keluarga yang membutuhkan dan membangun atau renovasi gedung paroki dan sekolah.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi