UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Ulama Muslim hargai perbedaan agama

April 27, 2012

Ulama Muslim hargai perbedaan agama

Seorang ulama Muslim mengatakan pekan ini bahwa metode dakwah yang baik dan berperilaku yang benar sangat penting untuk membimbing umat dan menghargai perbedaan agama.

KH Masrur Ahmad, 49, Pengasuh Pondok Pesantren Al Qodir di Yogyakarta, membuat komentarnya selama para anggota Ecumenical Association of Third World Theologians (EATWOT) mengadakan kunjungan pesantrennya.

““Dasar dakwah lewat jalan kebaikan individual maupun kolektif inilah  yang mendasari gerak dakwah santri yang belajar di pondok pesantren ini,”  katanya.

Dia mengatakan pesantrennya mengikuti tradisi Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar pertama di Indonesia, yang menjunjung tinggi pluralitas, moderat dan menghormati perbedaan agama.

EATWOT, sebuah organisasi ekumenis internasional yang didirikan di Tanzania tahun 1976, bertujuan untuk mempromosikan model teologi baru untuk pluralisme agama dan perdamaian.

Anggota EATWOT mengunjungi Pesantern Al Qodir sebagai bagian dari konferensi lima tahunan organisasi mereka, yang diadakan tahun ini di Yogyakarta, yang akan berakhir pada 28 April.

Ahmad, yang membantu membentuk gerakan antaragama dalam menanggapi letusan Gunung Merapi tahun 2010, mengatakan pendekatannya untuk berdakwah berbeda dengan ulama lain.

“Saya berdakwah tidak meminta orang mengikuti keyakinan saya. Dakwah tidak harus beragama yang baik, tetapi melakukan hal baik untuk orang lain.”

Agustine Nunuk Prasetyo Murniati, seorang teolog feminis di Universitas Sanata Dharma dan koordinator EATWOT Asia, mengatakan konferensi tahun ini menekankan pentingnya proses dialog sebagai jantung misi organisasi.

“Ini merupakan asosialsi telologi dunia ketiga. Mereka para peserta konferensi ini
adalah para teolog yang juga para pembuat gerakan perubahan di masyarakat
negaranya. Kami membuat refleksi teologi, menggali pengalaman ke masyarakat, sebelum konferensi dan bicara masalah organisasi EATWOT,”  kata Murniati.

Para anggota organisasi itu berasal dari Afrika Selatan, Filipina, Brazil, Thailand, Amerika Latin, Chili, India, Kenya, Myanmar, dan Indonesia.

Sumber: Muslim cleric extols virtues of pluralism

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi