UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Umat Buddha kecam kekerasan terhadap umat Muslim Rohingya di Myanmar

Juli 23, 2012

Umat Buddha kecam kekerasan terhadap umat Muslim Rohingya di Myanmar

 

Umat Buddha Indonesia mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan pemerintah dan kaum Buddhis Myanmar terhadap umat Muslim Rohingya di negara bagian Rakhite, Myanmar.

Mereka menilai, kekerasan, apapun alasannya, tidak sesuai dengan akidah agama Buddha yang penuh welas asih dan cinta kasih.

“Ini merupakan tindakan diskriminatif. Pemerintah mestinya melindungi umat Muslim yang adalah minoritas. Umat Buddha juga seharusnya menghargai keberadaan umat Muslim”, kata Budiman, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Buddhis Indonesia kepada ucanews.com hari ini.

Ia menilai kekerasan yang dilakukan terhadap umat Muslim “merupakan perbuatan biadab dan tidak berperikemanusian”.

Menurut Budiman, dalam waktu dekat umat Buddha akan menulis surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menteri Luar Negeri RI agar mengajak negara-negara lain seperti ASEAN dan anggota-anggota PBB untuk menindak tegas Pemerintah Myanmar.

“Semua warga Negara sudah seharusnya dihargai tanpa membedakan suku, ras atau agama”, ungkapnya.

“Tindakan Pemerintah Myanmar sudah melanggar Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia”, tambah Budiman.

Sementara itu, dalam waktu dekat umat Muslim Indonesia akan berjihad ke Myanmar untuk membantu Muslim Rohingya di sana.

Pengurus Forum Umat Islam (FUI) Ustadz Bernard Abdul Jabbar mengatakan, umat Muslim Indonesia memiliki tanggung jawab untuk membantu Muslim Rohingya.

Mereka pun sudah mengadakan aksi demonstrasi di Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, Jumat, 13 Juli lalu.

Sekitar 1.000 anggota FUI mendesak Pemerintah Myanmar menerbitkan visa bagi puluhan umat Muslim dari  kelompok Front Pembela Islam (FPI) yang akan diberangkatkan ke Myanmar.

Mereka juga datang ke kantor perwakilan PBB untuk meminta perhatian dunia internasional atas masalah ini.

“Kedubes Myanmar sudah berjanji akan menyampaikan tuntutan FUI kepada pemerintah di Myanmar”, katanya ketika dihubungi ucanews.com.

Namun, hingga hari ini belum ada tanggapan tentang upaya mereka untuk mendapatkan visa.

FUI berencana untuk memberikan bantuan kesehatan lewat tenaga-tenaga dokter serta memberi bantuan makanan.

Ryan Dagur, Jakarta

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi