UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Konflik bernuansa agama di Jawa Tengah meningkat

September 12, 2012

Konflik bernuansa agama di Jawa Tengah meningkat

 

Konflik bernuansa agama di Jawa Tengah (Jateng) pada tahun ini meningkat. Sejak Januari hingga Agustus terjadi 25 kasus konflik bernuansa agama, demikian ungkap Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang  Tedi Kholiluddin.

Tedi mengatakan, konflik bernuansa agama itu terdiri dari kasus intoleransi serta kasus pelanggaran kebebasan agama.

“Sepertinya tren meningkat sampai Agustus saja sudah 25 kasus, tapi kita belum membagi mana yang ada pelanggarannya dan mana yang sekedar intolenransi. Intolenransi di level akar rumput. Kalau pelanggaran ada peran negara bisa kejaksaan, polisi, kemenag,” paparnya.

Menurutnya, “Jawa Tengah itu kayak saklar kalau kita mau menghidupkan lampu cukup sakralnya saja yang dipencet. Tokoh-tokoh agama punya peran penting dalam desiminasi multikulturalisme dan pluralisme.”

Kasus konflik bernuansa agama tahun ini seperti pengajian jemaah Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Kudus dibubarkan aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), penolakan warga atas pembangunan Vihara di Salatiga, kasus penghentian pembangunan sanggar Sapto Darmo di Rembang, serta penghentian pembangunan sanggar Ngesti Ksampurnan di Sumowono Kabupaten Semarang.

Untuk itu eLSA Semarang mengadakan media audiens bersama koran harian Warta Jateng, belum lama ini, bertujuan untuk mengkampanyekan isu-isu kebebasan beragama khususnya di Jateng melalui media masa.

“Media audience ini bertujuan untuk mengkampanyekan isu-isu intoleransi dan kebebasan beragama di Jawa Tengah. Warta Jateng merupakan pilihan kami untuk dipantau pemberitaanya dalam hal kebebasan beragama. Pemantauan terhadap media yang dilakukan oleh eLSA dimulai sejak tahun 2008,” paparnya.

Tedi menjelaskan bahwa di Jateng isu-isu mengenai kebebasan beragama dan berkeyakinan lumayan cukup kompleks. Ketegangan yang terjadi bukan hanya seputar agama resmi saja, seperti Islam-Kristen, tapi di Jateng juga ada masalah aliran kepercayaan.

“Di Jawa Tengah isu konflik seputar agama dan kepercayaan bukan hanya terjadi antaragama yang resmi diakui oleh negara seperti halnya Islam-Kristen. Tapi, konflik keberagaman juga terjadi terhadap kelompok aliran kepercayaan. Salah satunya aliran Ngesti Kasampurnaan (NK) di Sumowono, Kabupaten Semarang,” kata Tedi.

“eLSA selain melakukan monitoring, juga melakukan advokasi terhadap korban langsung dan juga advokasi kebijakan. Salah satu contoh kasusnya adalah yang menimpa anak-anak sekolah warga Samin di Kudus. Dalam kasus ini eLSA juga mengadvokasi anak-anak Samin agar tetap bersemangat untuk sekolah. Selain mengadvokasi pihak warga Samin, eLSA juga aktif mengadvokasi kebijakan pemerintahnya,” pungkas Tedi.

Sumber: kbr68h.com, elsaonline.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi