UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Vatikan sambut baik pengakuan PBB atas Palestina

Nopember 30, 2012

Vatikan sambut baik pengakuan PBB atas Palestina

 

Vatikan menyambut baik pengakuan implisit PBB bagi kedaulatan negara Palestina dengan mengangkat statusnya sebagai “negara pengamat non anggota.”

Otoritas tertinggi Gereja Katolik Roma itu juga menyerukan agar kota suci Yerusalem, yang dikuasai Israel, mendapat status khusus secara internasional.

“Paus menyambut baik keputusan Majelis Umum, yang secara mayoritas menyetujui resolusi mengangkat status Otoritas Palestina di PBB dari ‘entitas’ menjadi ‘negara non anggota,'” demikian pernyataan Vatikan seperti dikutip kantor berita Reuters dan dilansir vivanews.com.

Vatikan juga mencatat bahwa dengan demikian status Palestina di PBB sama dengan mereka, yaitu negara pengamat non anggota.

Momen ini juga dimanfaatkan Vatikan untuk kembali menyerukan status khusus atas Yerusalem. Status kota suci bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi ini terbilang pelik.

Vatikan mengingatkan bahwa pada tahun 2000 sudah ada perjanjian antara mereka dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) – yang kemudian menjadi otoritas Palestina di Tepi Barat – dalam menyikapi Yerusalem. Namun, Israel sudah menjadikan Yerusalem sebagai ibukota bagi negara zionis itu.

Maka, Vatikan minta agar ada “statuta khusus yang dijamin secara internasional” bagi Yerusalem. Ini bertujuan “menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan, identitas dan karakter khusus Yerusalem sebagai kota suci, penghormatan, dan kebebasan, serta akses ke tempat-tempat suci di kota itu,” demikian pernyataan Vatikan.

Penegasan kembali sikap Vatikan soal Yerusalem bisa membuat gundah Israel. Bagi Israel, tidak perlu ada status internasional bagi Yerusalem karena kenyataannya sudah dijamin secara khusus.

Israel mencanangkan Yerusalem sebagai ibukota “persatuan dan abadi” pada 1980 setelah menduduki Yerusalem Timur dalam “Perang Enam Hari” tahun 1967. Namun, masyarakat internasional belum mengakui pendudukan itu. Palestina juga menginginkan Yerusalem sebagai ibukota negara mereka. Ini yang membuat kota itu masih jadi bahan sengketa hingga saat ini.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi