- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

Jakarta siaga 1 banjir, ribuan warga mengungsi

 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, Jakarta kini Siaga 1 dalam menghadapi banjir setelah kemarin hingga hari ini, sejumlah tempat di Jakarta terendam dan kini ribuan warga  mengungsi.

“Ya kita berharap semuanya siap-siap. Masyarakat siap, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah juga siap. Karena memang mengertilah saya pagi-pagi tadi sudah calling sudah Siaga I tadi jam 4 (04.00),” kata Widodo, Selasa (15/1).

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini terdapat 50 kelurahan yang terendam dan 6.101 jiwa mengungsi akibat melupanya Sungai Ciliwung yang mengalir dari wilayah Jawa Barat serta sejumlah sungai lain di Jakarta. Ketinggian air saat ini sekitar 10 cm hingga 3 meter.

“Diperkirakan luas wilayah yang terendam banjir akan bertambah karena pendataan masih terus dilakukan” demikian pernyataan BNPB.

Hingga saat ini tercatat korban meninggal 1 orang yaitu Angga (13 tahun) warga Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat yang tenggelam akibat disapu luapan air sungai.

Yuni, (80), pengemis yang rumahnya terletak di pinggir Sungai Ciliwung mengatakan, ia sudah meninggalkan rumah sejak kemarin pukul 19.00 malam.

“Waktu saya tinggalkan rumah, airnya baru sampai di kamar saya”, katanya kepada ucanews.com sambil menunjuk rumah di kawasan Bukir Duri, Jakarta Timur yang berjarak sekitar 10 meter dari Sungai Ciliwung. “Namun pukul 12.00 air sudah meluap sampai ke atap.”

Ia menjelaskan, meski beberapa kali didesak untuk pindah oleh pemerintah dari rumahnya, ia memilih tetap  menolak. “Saya tidak bisa pindah dari sini, saya hanya punya ini sebagai tempat berteduh”.

Warga lain, Erwin Susilo, (37), yang rumahnya berjarak 20 meter dari aliran sungai mengatakan, ia sudah menghadapi masalah banjir sejak kecil. “Sama saja kondisinya. Kalau mulai hujan, kami siap-siap untuk mengamankan barang. Tadi malam saya terus berjaga, jangan sampai rumah saya hanyut. Untung air yang masuk rumah hanya sampai 20 cm”, katanya.

Susilo menurutkan, ini merupakan salah satu banjir terbesar setelah sebelumnya pernah terjadi pada 2007.

Penanganan darurat banjir terus dilakukan bersama-sama oleh pemerintah. Posko darurat, dapur umum, pos kesehatan telah didirikan di beberapa tempat serta sejumlah bantuan makanan, perahu karet dan bantuan kesehatan terus disalurkan.

Oan Abdul Rahman, 50, seorang warga yang menangani sebuah posko di Bukit Duri dan menampung 57 kepala keluarga mengatakan, untuk sementara mereka menyiapkan makanan hasil sumbangan warga lain yang tidak terkena banjir.

“Selalu ada warga yang memberi sumbangan. Tapi, pemerintah sudah berjanji akan mendatangkan sumbangan ke sini”, katanya.

Selain menyebabkan banjir di Jakarta, hujan deras beberapa hari terakhir membuat 6 warga di Bogor, Jawa barat yang tinggal di dekat Sungai Ciliwung tewas tertimbun longsor pada Selasa (15/1) pukul 06.00 Wib. Tercatat 3 rumah, 1 masjid, dan 1 warung hancur.

Ryan Dagur, Jakarta