- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

Pastor dan suster ikut protes terkait pembunuhan wartawan

 

Lebih dari 200 wartawan, anggota parlemen dan para aktivis hak termasuk para pastor dan suster mengangkat foto-foto para jurnalis yang dibunuh dalam sebuah aksi protes di Kolombo, Sri Lanka pada Selasa.

“Pemerintah harus melakukan penyelidikan secara tuntas atas pembunuhan dan serangan terhadap semua wartawan dan membuat Undang-Undang Hak untuk Information tanpa harus ditunda,” kata Sunil Jayasekara, ketua Gerakan Media Bebas.

“Sebanyak 138 kasus serangan terhadap para wartawan dan lembaga-lembaga media selama dekade terakhir, dan 17 wartawan telah tewas selama tujuh tahun terakhir,” katanya. “Tidak ada seorangpun pelaku dihukum.”

Jayasekara mengatakan bahwa dalam empat tahun terakhir, editor dari mingguan berbahasa Inggris, Lasantha Wickrematunge, ditembak mati di mobilnya pada siang hari di zona keamanan yang ketat, sebuah stasiun televisi swasta diserang, dan wartawan media online dan kartunis politik Prageeth Eknaligoda hilang dua hari sebelum pemilu dan kantornya dibakar.

Para tersangka terkait pembunuhan Wickrematunge dibebaskan karena kurangnya bukti, kata Menteri Media Massa dan Informasi Keheliya Rambukwella dalam konferensi pers belum lama ini.

Bulan ini telah dijadikan ‘Januari Kelabu’ oleh Aliansi Organisasi-Organisasi  Media karena tingginya jumlah serangan.

“Sebuah kelompok tak dikenal menyerang Udayan, sebuah surat kabar Tamil pada 11 Januari, dan editornya diserang tahun 2012,” kata Samanmali Gunasinghe, ketua organisasi untuk Hak Azasi Perempuan.

“Keadilan harus dipenuhi,” katanya.

Para pakar hukum pada aksi itu menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap media dan juga peningkatan transparansi.

“Orang-orang memiliki hak untuk tahu tentang informasi terkait pengeluaran pemerintah,” kata pengacara Srinath Perera.

Tapi, Sekretaris Kementerian Media Massa dan Informasi Charitha Herath mengatakan pembuatan Undang-Undang Hak untuk Information tidak bisa mengorbankan keamanan nasional.

Pemerintah telah membantah keterlibatan dalam berbagai serangan yang dilakukan terhadap para jurnalis atau organisasi media.

Sumber: Hundreds protest over journalists’ killings [1]