UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Para uskup dituduh intervensi terkait poster kampanye menjelang pemilu

Pebruari 28, 2013

Para uskup dituduh intervensi terkait poster kampanye menjelang pemilu

 

Para pemimpin Gereja telah dituduh “mengintervensi yang belum pernah terjadi sebelumnya” dalam kampanye pemilu, setelah mereka mengadakan kampanye mereka secara intensif terhadap politisi yang mendukung  pengesahan UU Kesehatan Reproduksi (RH) yang kontroversial.

Kampanye itu dimulai pekan lalu di Keuskupan Bacolod di mana poster besar para calon senator, yang mendukung UU RH, dipajang di luar Katedral San Sebastian.

Poster-poster itu menjelaskan para politisi sebagai bagian dari “Death Team.”

Komisi pemilihan umum  negara itu telah mengingatkan para pemimpin Gereja bahwa poster itu  melanggar peraturan pemilu dan sejumlah kelompok telah mendesak mengakhiri kampanye tersebut.

“Kampanye itu mempersulit proses dialog, rekonsiliasi dan pemulihan,” kata Guy Claudio, ketua Partai Akbayan.

Para pemimpin Gereja “mengganggu masyarakat  akan tugas penting mereka untuk memilih para pemimpin yang dapat menangani masalah-masalah mendesak yang dihadapi bangsa,” katanya.

Analis politik Earl Parreno mengatakan para uskup telah “melanggar garis konstitusional” melalui “nama-nama yang didaftarkan”.

Dia mengatakan ini adalah pertama kalinya pemimpin Gereja telah mendaftar nama-nama calon untuk memilih atau tidak memilih dalam pemilu. Konferensi Waligereja Filipina sering mengeluarkan pedoman terkait pemilu, tambahnya.

“Ini berbahaya karena akan menciptakan preseden buruk terhadap Gereja,” kata Parreno. “Ini akan mengurangi kekuatan moral dan kredibilitas Gereja.”

Ia juga menyatakan bahwa dengan hanya mendukung penentang UU RH, berarti para uskup bisa mendukung kandidat “dengan latar belakangnya dipertanyakan,  termasuk dugaan keterlibatan dalam korupsi.”

Tapi, Mitchelle Abella, penasihat  Keuskupan Bacolod, mengatakan pesan utama dari poster itu tidak terkait pemilu Mei, tapi tentang penolakan terhadap UU RH.

Ia mengatakan kampanye keuskupan itu adalah bagian dari “konstitusi yang menjamin kebebasan berekspresi dan hati nurani.”

Pastor Melvin Castro, sekretaris eksekutif Komisi Keluarga dan Kehidupan Konferensi Waligereja Filipina, mengatakan kampanye itu “menarik.” Keuskupan-keuskupan lain berniat untuk mengikutinya, katanya, Rabu.

Sumber: Bishops under fire for election posters

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi