- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

Umat Katolik didesak kembali ke Sakramen Pengakuan

 

Uskup Slattery dari Tulsa, AS, sangat tertarik untuk mengumumkan kepada umatnya untuk mengadakan Pengakuan selama Tahun Iman.

Dimulai dari Prapaskah hingga Pentakosta (Setiap Selasa mulai 13 Februari 2013 hingga 19 Mei 2013), setiap paroki di keuskupan itu akan melayani Sakramen Pengakuan pada waktu yang sama.

Setiap gereja  akan melayani Sakramen Pengakuan pada Selasa dari pukul 06.00-07.00 waktu setempat.

Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi tiga rintangan terbesar bagi kaum awam dalam menerima Sakramen Pengakuan. Mereka merasa takut, kenyamanan dan kurangnya pengetahuan.

Takut

Takut kembali ke pengakuan setelah lama absen sungguh dipahami. Namun, cukup klik DI SINI [1] dan Anda akan kembali belajar bagaimana mengaku dosa. Link ini termasuk bagaimana mempersiapkan pengakuan dan doa-doa yang dibutuhkan untuk pengakuan. Jangan ragu menulis atau mencetak informasi yang Anda butuhkan dan membawanya bersama Anda ke tempat pengakuan dosa.

Selain itu, Anda tidak perlu takut memberitahukan kepada pastor  tentang dosa-dosa Anda yang telah dilakukan. Pastor benar-benar dilarang  membahas dosa-dosa Anda di luar pengakuan dan Anda dapat tetap anonim di dalam pengakuan dosa. Atau, jika Anda akan memilih, pergi ke pastor paroki lain karena setiap paroki di keuskupan akan memiliki pengakuan pada jam yang sama.

Kenyamanan

Anda memiliki jam pengakuan di setiap paroki pada setiap hari Selasa selama masa Prapaskah dan Paskah pada pukul 06.00. Hal ini  bertujuan agar Anda mengaku dosa senyaman mungkin.

Kurangnya Pengetahuan

Pengakuan adalah kebutuhan iman. Jika seseorang telah melakukan dosa berat dan meninggal, ia tidak akan menerima keselamatan kekal bersama Yesus Kristus di Surga.

Ini adalah harapan tulus bahwa umat beriman akan mengambil manfaat dari kesempatan unik ini untuk menemukan kembali dan memperbaharui iman mereka dengan berpartisipasi dalam Sakramen Pengakuan selama Tahun Iman.

Sumber: Billboard ads urge Catholics to return to confession [2]