Ratusan anak kini telah memulai pendidikan formal ketika kehidupan secara perlahan mulai kembali normal pasca penyerangan di Joseph Colony, Pakistan.
Danish Masih berusia enam tahun kehilangan semua miliknya, termasuk perlengkapan sekolah, ketika api melalap rumahnya pada 9 Maret, setelah Joseph Colony diserang oleh massa Muslim yang marah terkait penghujatan.
Dia mendapat satu set buku yang disumbangkan oleh Gereja dan selama dua minggu, ia membawa buku itu dalam tas ke sekolah darurat di tenda. “Saya hanya bisa belajar pada waktu siang, karena tidak ada listrik di tenda pada malam hari,” kata Danish.
Tapi, sekolah permanen kini telah dibuka, dan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak telah selesai.
Bantuan juga mengalir dari seluruh wilayah itu. Pada Selasa Uskup Rufin Anthony bersama dengan sekelompok imam dari Islamabad-Rawalpindi tiba di wilayah itu yang rumah-rumah mereka baru dicat dan membawa cek tujuh lakh rupee (US $ 7.118) untuk dana pendidikan.
“Ini adalah ungkapan cinta dari umat Katolik miskin dari keuskupan kami,” kata uskup itu.
Gereja telah berjanji untuk mendanai pendidikan anak-anak tersebut hingga kelas 10.
Sementara itu, Karitas Pakistan di Lahore melanjutkan misinya untuk membantu 265 keluarga yang selamat dari serangan, dengan menyalurkan tas sekolah, selimut, peralatan kebersihan dan peralatan memasak kepada mereka.
“Kini kami focus pada proyek jangka panjang bagi masyarakat miskin yang akan mencakup pendidikan para siswa miskin di daerah itu serta membantu mata pencaharian bagi kaum perempuan,” kata Amjad Gulzar, Sekretaris Eksekutif Karitas Pakistan.
“Semua warga di Joseph Colony adalah pekerja kebersihan yang miskin. Orang muda kebanyakan buta huruf. Pendidikan adalah satu-satunya jalan menuju masa depan yang lebih baik,” katanya.
Ayah Danish, Chand Masih, mengatakan dia sangat senang bahwa ketiga anaknya mendapat bantuan dana pendidikan.
“Saya putus sekolah, tapi saya ingin anak-anak saya untuk maju,” katanya.
Tapi, di antara kabar baik ini, ketidakamanan masih menjadi masalah yang belum terpecahkan.
“Saya mengirim anak-anak untuk merayakan Misa Paskah yang diselenggarakan di sekolah mereka, tapi kami tidak pergi keluar untuk berjalan-jalan seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Masih.
“Ini akan membutuhkan waktu sekitar enam bulan lagi agar kami bias mulai hidup normal.”
Sumber: Joseph Colony children to get education fund [1]