- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

Paus membuat kejutan baru dengan menulis ke surat kabar

 

Paus Fransiskus? telah membuat kejutan lagi dengan mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menulis surat panjang ke sebuah koran harian Italia, untuk menjelaskan iman kepada kaum ateis.

resume writers chicago [1]

Surat sebanyak 2.500 kata itu, ditulis dalam menanggapi editorial 7 Juli dan 7 Agustus oleh Eugenio Scalfari, pendiri surat kabar La Repubblica, terutama membahas tema tentang iman, Gereja dan budaya sekuler saat ini.

Scalfari menulis artikel tersebut, selain?menunjukkan kekagumannya terhadap Bapa Suci, tetapi juga dalam menanggapi ensiklik pertama Paus Fransiskus, Lumen Fidei (Terang Iman), yang dikeluarkan pada Juli lalu.

Setelah memuji Paus itu dan cintanya terhadap orang miskin, Scalfari mengajukan tiga pertanyaan pada editorial terakhir 7? Agustus. Scalfari tidak mengharapkan seseorang untuk menjawab pertanyaannya.

Pertama, apakah belas kasih Tuhan termasuk orang yang tidak percaya kepada Tuhan; kedua, apakah dosa meragukan eksistensi kebenaran absolut; dan ketiga, apakah iman? kepada Tuhan hanyalah produk pemikiran manusia.

Dalam surat jawabannya, yang diterbitkan dalam edisi kemarin dari surat kabar itu, Paus Fransiskus mulai dengan mengatakan “itu adalah positif, bukan hanya bagi kami secara individu tetapi juga bagi masyarakat di mana kita hidup. Kita berhenti sejenak untuk berdialog tentang realitas yang sama pentingnya terkait iman, yang mengacu pada pewartaan dan sosok Yesus.”

“Belas kasih Tuhan tidak memiliki batas jika kita kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus dan penyesalan.”

“Tuhan sudah menyelamatkan kita semua, dengan darah Kristus. Kita semua, bukan hanya kepada orang Katolik. Tetapi, setiap orang. Bahkan ateis”.

Dia mengatakan iman, pertama kali dilihat sebagai simbol cahaya, telah dicap sebagai “kegelapan takhayul” dan “bertentangan dengan terang akal budi” dalam budaya modern saat ini, yang dibentuk oleh Pencerahan.

Kurangnya komunikasi di antara Gereja dan budaya modern, kata Paus Fransiskus “sudah saatnya” dilakukan dialog dan Konsili Vatikan II “memulai” komunikasi semacam itu, dengan “dialog terbuka tanpa prasangka.”

Sumber: Pope springs new surprise by writing to a newspaper [2]