Para tokoh Muslim yang tergabung dalam Asian Moeslim Action Network (AMAN) mendesak agar umat Muslim Sunni dan Syiah di seluruh Asia, juga di Indonesia segera mengakhiri pertentangan demi menyelamatkan masa depan Muslim.
Dwi Rubiyanti Khalifah, Wakil AMAN untuk Indonesia mengatakan, konflik Sunni-Syiah terus merebak di sejumlah negara Asia, seperti Irak, Lebanon, Pakistan, Malaysia, Nepal, juga Indonesia dan hal ini terus mengancam kerukunan umat Muslim ke depan.
?Banyak sekali anak-anak dan generasi muda yang trauma, yang mengalami keterbatasan mengakses pendidikan, tidak bisa merasakan kedamaian akibat konflik yang berlarut-larut?, katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/9).
?Kita tidak mendapat apa-apa dari konflik yang terjadi.?
Ia menjelaskan, pada 1 September lalu, wakil AMAN sejumlah negara Asia ditambah dari Swedia dan Amerika Serikat bertemu di Bangkok untuk menyepakati upaya-upaya meredahkan konflik, dimana salah satu jalannya adalah meningkatkan dialog tidak hanya di level elit agama, tetapi juga di kalangan akar rumput.
Menurutnya, selama ini, banyak konflik diperparah karena tidak adanya pemahaman yang utuh terhadap agama dan aliran lain.
?Berdasarkan pengalaman di sejumlah negara, hal seperti ini tampaknya menjadi hal yang memperuncing persoalan. Antara Sunni da Syiah tidak saling mengenal sehingga ada kecurigaan-kecurigaan yang berkembang di masing-masing aliran?, katanya.
AMAN juga menyerukan agar Muslim berpegang pada prinsip keimanan dan praktik perbedaan.
“Menilik Al Quran, Sunni dan Syiah diperintahkan agar semua berpegang teguh kepada tali agama Allah, bukan saling bertikai,” katanya.
Di Indonesia, kaum Sunni ? Syiah, khususnya di Sampang, Jawa Timur masih menghadapi persoalan. Pada Agustus 2012 lalu, kaum Syiah diserang yang menyebabkan satu orang meninggal, 10 lainnya luka-luka dan puluhan rumah dibakar.
Sejak saat itu warga Syiah diungsikan dari kampung mereka dan menetap di Gelanggang Olahraga (GOR) Sampang serta pada Juni lalu diindah ke rumah susun di Sidoarjo, sekitar 100 km dari Sampang.
Saat ini pemerintah sedang mengupayakan rekonsiliasi antarmereka.
Merespon persoalan di Sampang, Ruby mengatakan, saat ini AMAN sedang berupaya memperluas dialog di level akar rumput yang mempertemukan kaum muda Sunni-Syiah untuk bisa saling memahami.
Ia juga menganjurkan agar pemerintah menjadikan upaya memperhatikan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari resolusi konflik.
?Ketika kesejahteraan sudah dicapai, jalan untuk berdamai akan mudah?, katanya.
Sementara itu, Imam Malik, anggota AMAN Indonesia mengatakan, kaum Sunni dan Syiah hendaknya menghindari klaim bahwa aliran yang lain adalah sesat.
?Hanya Allah yang berhak menilai perilaku sesat. Dengan menyatakan bahwa sesat, maka kita sudah memposisikan diri setara dengan Allah?, jelasnya.
Ryan Dagur, Jakarta