UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Survei: Umat Katolik seluruh dunia berbeda pendapat tentang ajaran Gereja

Pebruari 10, 2014

Survei: Umat Katolik seluruh dunia berbeda pendapat tentang ajaran Gereja

 

Sebagian besar umat Katolik di seluruh dunia tidak setuju dengan ajaran Gereja tentang perceraian, aborsi dan kontrasepsi serta berbeda pendapat terkait apakah perempuan dan laki-laki yang sudah menikah boleh menjadi imam, demikian sebuah survei terbaru yang dirilis pada Minggu, yang dilakukan oleh jaringan Univision berbahasa Spanyol  di AS.

Mengenai topik pernikahan gay, dua pertiga umat Katolik yang disurvei setuju dengan para pemimpin Gereja yang memilih menolak.

Namun, secara keseluruhan, jajak pendapat yang dilakukan kepada lebih dari 12.000 umat Katolik di 12 negara itu terpecah: antara negara berkembang di Afrika dan Asia, yang mematuhi doktrin tentang masalah ini, dan negara-negara Barat di Eropa, Amerika Utara dan sebagian dari Amerika Latin, sangat mendukung praktek-praktek yang menurut ajaran Gereja adalah tidak bermoral.

Ketidaksepakatan dengan ajaran Gereja tentang aborsi dan kontrasepsi menjadi tantangan bagi Paus Fransisksus dan kesatuan Gereja.

Di antara temuan tersebut:

Sebanyak 19 persen umat Katolik di negara-negara Eropa dan 30 persen di negara-negara Amerika Latin yang disurvei setuju dengan ajaran Gereja bahwa bercerai dan menikah lagi di luar Gereja tidak boleh menerima Komuni, dibandingkan dengan 75 persen umat Katolik di negara-negara Afrika.

Sebanyak 30 persen umat Katolik di negara-negara Eropa dan 36 persen di Amerika Serikat setuju dengan larangan Gereja tentang imam perempuan, dibandingkan dengan 80 persen di Afrika dan 76 persen di Filipina, negara dengan populasi Katolik terbesar di Asia.

Sebanyak 40 persen umat Katolik di Amerika Serikat menentang pernikahan gay, dibandingkan dengan 99 persen di Afrika.

Survei itu tidak termasuk umat Katolik di negara lain dan hanya difokuskan pada 12 negara di seluruh benua. Negara-negara itu adalah rumah bagi mayoritas umat Katolik.

Paus Fransiskus menanggapi perbedaan pendapat dalam Gereja terkait perceraian, gender dan kontrasepsi dengan menetapkan  “sinode luar biasa” yang akan berlangsung pada 05-19 Oktober tahun ini di Vatikan dengan tema  “Tantangan Pastoral Keluarga dalam Konteks Evangelisasi.”

Terkait dengan sinode tersebut, Paus Fransiskus telah meminta konferensi-konferensi waligereja di seluruh dunia untuk mengadakan jajak pendapat kepada umat Katolik di tingkat paroki tentang pandangan mereka termasuk perceraian, pernikahan gay dan kontrasepsi.

Sumber: UCA News

 

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi