UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Evangelii Gaudium: Penginjilan di tengah sekularisme

Juni 11, 2014

Evangelii Gaudium: Penginjilan di tengah sekularisme

Romo Antonius Eddy Kristiyanto OFM berbicara dalam seminar ‘Evangelii Gaudium’ di Jakarta.

 

Kondisi Eropa dan Amerika yang jatuh pada sekularisme membutuhkan penginjilan ulang. Hal ini menjadi latar belakang semangat pembaruan penginjilan seperti dimaksudkan dalam ‘Evangelii Gaudium’ (Sukacita Injil).

Romo Antonius Eddy Kristiyanto OFM menyampaikan dalam seminar ‘Evangelii Gaudium’ di Jakarta belum lama ini bahwa pembaruan penginjilan ini tidak saja melibatkan kaum kecil, lemah, miskin, dan tersingkir. Tetapi, juga berdialog dengan komunitas lain, bahkan termasuk ateis.

Alumni Sejarah Gereja di Universitas Gregoriana Roma ini menjelaskan dalam seminar yang diselenggarakan Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Santo Paulus Jakarta bahwa ekshortasi apostolik ‘Evangelii Gaudium’ ditulis sebagai pesan tentang aspek-aspek khusus kehidupan dan ajaran Gereja.

“Ini arti ekshortasi. Ini sudah berkali-kali dalam tradisi Gereja,” kata dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara tersebut.

Evangelii Gaudium’, sebuah ensiklik yang ditulis oleh Paus Fransiskus, dikeluarkan tahun lalu.

Ekshortasi apostolik yang ditulis Paus Fransiskus ‘Evangelii Gaudium’  bertujuan untuk mendorong pemakluman Injil dengan penuh sukacita ke seluruh dunia.

“Siapa pun yang pernah dibaptis berkewajiban untuk mewartakan kabar sukacita Injil,” kata Romo Eddy, seperti dilansir satuharapan.com.

Ia menambahkan, dokumen kepausan itu menjadi terasa penting saat ini karena “akhir-akhir ini semangat untuk mewartakan Injil itu loyo, seperti kehabisan semangat.”

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi