UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paus Fransiskus diharapkan mengunjungi Jepang

Juni 16, 2014

Paus Fransiskus diharapkan mengunjungi Jepang

Perdana Menteri Shinzo Abe mengunjungi Paus Fransiskus di Vatikan.

 

Ketua Presidum Konferensi Waligereja Jepang (CBCJ), Uskup Agung Peter Takeo Okada dari Tokyo, telah mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan keinginan Gereja Jepang agar Paus Fransiskus mengunjungi Jepang pada peringatan 150 tahun penemuan orang Kristen Tersembunyi (Kakure Kirishitan).

Kristen tersembunyi adalah nama yang diberikan untuk orang Jepang pemeluk agama Kristen yang hidup bersembunyi karena tekanan yang diberikan oleh pemerintahan Tokugawa (1603-1867). Mereka hidup dengan mengisolasi diri dari dunia luar selama berabad-abad karena takut akan ancaman hukuman yang diberikan oleh pemerintah Tokugawa kepada mereka.

Gereja Jepang akan merayakan peringatan itu pada 17 Maret 2015. Keberadaan orang Kristen Tersembunyi yang telah memelihara iman mereka di bawah penganiayaan berat lebih dari 200 tahun terungkap di Gereja Katolik Oura di Nagasaki.

Perhatian terhadap Gereja Katolik kini telah diperbarui di Jepang dengan kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe ke Vatikan minggu lalu dan peluncuran sebuah situs pemerintah belum lama ini untuk meningkatkan kesadaran tentang sejarah kekristenan di Nagasaki.

Selama pertemuannya dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 6 Juni, Abe telah mengundang Paus untuk mengunjungi Jepang.

Uskup Agung Okada mengatakan, “Jepang telah lama menghargai Gereja sejak hubungan diplomatik dengan Negara Kota Vatikan, dan undangan ini dapat dianggap sebagai bagian dari sikap Jepang.”

Gereja Jepang menegaskan kembali permintaannya untuk kunjungan Paus itu dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 7 Juni. CBCJ telah mengirimkan surat kepada Paus pada Oktober 2013 dengan permintaan tersebut.

“Kami berharap bahwa Paus akan mengunjungi daerah bencana Jepang Timur akibat gempa bumi dahsyat dan berdoa dengan orang-orang di sana. Kami ingin dari lubuk hati kami bahwa Paus akan mendengarkan suara-suara dari mereka yang menderita akibat kecelakaan PLTN Fukushima Daiichi yang terjadi akibat gempa. Kami berharap bahwa Paus akan bergabung dengan kami dalam doa untuk dukungan Tuhan dan membantu untuk mengatasi kecelakaan tersebut. Berdasarkan keyakinan kami bahwa kecelakaan nuklir terakhir disebabkan oleh arogansi manusia, kami telah memulai kampanye untuk menghapuskan PLTN. Kami berharap bahwa Paus Fransiskus akan memberkati usaha kami dan menyampaikan seruan ini kepada dunia,” kata pernyataan CBCJ.

Mengungkapkan penyesalan atas tindakan Jepang di masa lalu yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia Kedua, pernyataan itu mengingatkan bahwa sejak itu Jepang menolak untuk berperang, telah memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia dan diatur oleh Konstitusi Jepang, yang dikenal sebagai Konstitusi Perdamaian.

“Gereja Katolik di Jepang berharap bahwa beatifikasi Ukon Takayama  akan terealisasi dalam waktu dekat. Kami akan merasa gembira jika Paus bisa memimpin upacara beatifikasi tersebut di Jepang,” kata pernyataan itu.

Sumber: UCA News

 

 

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi