UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Dipaksa pindah agama dan bayar pajak, warga Kristen tinggalkan Mosul

Juli 21, 2014

Dipaksa pindah agama dan bayar pajak, warga Kristen tinggalkan Mosul

 

Kelompok militan Islam telah mengeluarkan ultimatum kepada orang Kristen di Irak bagian utara untuk pindah agama atau menghadapi kematian, demikian sebuah pernyataan yang didistribusikan kelompok militan itu yang dikendalikan dari Mosul.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIS) yang mempimpin serangan bulan lalu untuk merebut Irak utara tersebut bahwa keputusan itu mulai berlaku pada Sabtu, lapor Reuters.

Pernyataan itu mengatakan bahwa orang Kristen yang ingin tetap berada di Negara Islam atau “kekhalifahan” itu yang dideklarasikan bulan ini di beberapa bagian Irak dan Suriah harus mematuhi ketentuan tersebut.

“Kami menawarkan mereka tiga pilihan: masuk Islam, membayar pajak atau meninggalkan Mosul – jika mereka menolak tuntutan ini mereka akan dibunuh,” kata pernyataan itu.

Seorang penduduk Mosul mengatakan pernyataan, yang dikeluarkan atas nama Negara Islam di Provinsi Niniwe, Irak bagian utara, telah didistribusikan pada Kamis dan dibacakan di masjid-masjid.

Pernyataan itu mengatakan pemimpin Negara Islam Abu Bakr al-Baghdadi, yang kelompok ini telah memberi nama Khalifah Ibrahim, telah menetapkan batas waktu hingga Sabtu bagi orang Kristen yang ingin tinggal dan “meninggalkan kekhilafahan” itu.

“Setelah tanggal yang ditentukan ini, tidak ada di antara kita dan mereka, tapi pedang,” katanya.

Kesepakatan Niniwe dikeluarkan ISIS di kota Raqqa, Suriah, pada Februari, dengan menuntut bahwa orang Kristen membayar pajak dan melarang untuk mempraktekkan iman mereka.

Mosul memiliki populasi Kristen sekitar 100.000 orang dalam satu dekade lalu, namun gelombang serangan terhadap warga Kristen membuat angka tersebut terus  menurun.

Warga Mosul menyaksikan bahwa sebelum deklarasi ISIS dan perebutan Mosul, kota itu memiliki sekitar 5.000 orang Kristen, namun kini sebagian besar dari mereka telah melarikan diri dan hanya sekitar 200 orang, katanya.

Sumber: UCA News

 

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi