UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Ribuan orang turun ke jalan menentang serangan terhadap para biarawati Katolik

Juli 23, 2014

Ribuan orang turun ke jalan menentang serangan terhadap para biarawati Katolik

Para biarawati mengadakan aksi protes di Dhaka.

 

Sekitar 2.500 massa Kristen, Muslim dan Hindu turun ke jalan-jalan di Bangladesh pada Senin menyusul serangan terhadap para biarawati di utara negara itu awal bulan ini.

Sekitar 50 orang bersenjatakan pisau dan besi menyerang sebuah biara dan melukai dua biarawati pada 8 Juli.

“Kami tidak menerima serangan keji ini kepada orang-orang yang berdedikasi untuk semua orang tanpa melihat latar belakang,” kata Pastor Anthony Sen, sekretaris Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Dinajpur yang meliputi Rangpur, saat aksi protes itu.

“Para pelaku harus ditangkap segera dan dibawa ke pengadilan. Pemerintah harus memastikan bahwa insiden semacam ini tidak terulang lagi dan keamanan terhadap minoritas harus dijamin.”

Ada juga aksi protes lebih kecil di kota-kota lain di seluruh negeri itu termasuk Dhaka, ibukota Negara itu  dimana para biarawati berpegangan tangan dan berbaris di jalan-jalan utama.

Para penyerang mengambil uang tunai dan barang berharga senilai satu juta taka (US $ 12.821) dalam serangan di Rangpur. Kepala kepolisian Rangpur Rabiul Alam telah mengkonfirmasi bahwa 10 orang telah ditangkap sejak kejadian itu.

“Dalam interogasi awal mereka mengatakan perampokan itu hanya melakukan serangan tidak ada motif lain, dan kami menemukan bahwa setidaknya dua dari mereka adalah perampok profesional dengan catatan kriminal sebelumnya,” katanya.

Tetapi banyak klerus mengatakan serangan itu adalah sebuah “rencana teror” ke gereja oleh pemilik tanah Muslim.

Sejumlah umat Kristiani dan Muslim di daerah itu yang dihubungi ucanews.com mengatakan mereka mempersalahkan Asaduzzaman Saja Fakir, seorang Muslim, terkait sengketa lahan yang telah berlangsung lama dengan Gereja. Dia memiliki jaringan dengan partai oposisi – Partai Jatiya – yang berkuasa di Rangpur.

Para klerus menuduh Fakir menargetkan para pastor dan biarawati yang telah berupaya menolak untuk mengambil kembali lahan tersebut. Pengadilan telah memerintahkan dia untuk menyerahkan lahan itu ke Gereja tahun 2010.

Dalam insiden lain, lebih dari 50 orang Katolik sebagian besar warga suku terluka ketika mereka diserang oleh orang-orang yang terkait dengan Fakir setelah membangun tembok pembatas di lahan sengketa tersebut  tahun 2010.

Fakir menambahkan bahwa ia akan mengadakan konferensi pers segera untuk membela diri terhadap apa yang ia sebut sebagai sebuah “propaganda”.

Sumber: UCA News

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi