UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Konferensi Vatikan mencari bahasa baru terkait perkawinan

Nopember 19, 2014

Konferensi Vatikan mencari bahasa baru terkait perkawinan

 

Menyusul Sinode Luar Biasa tentang Keluarga bulan lalu, Vatikan kini menjadi tuan rumah konferensi untuk menemukan “bahasa baru dan kreatif untuk berbicara dengan orang-orang dimana mereka berada.”

Helen Alvaré, profesor hukum di George Mason University,  mengatakan bahwa konferensi ini bertujuan “untuk membantu  pria dan wanita yang menikah (untuk meningkatkan) pemahaman yang lebih luas tentang  hubungan pria dan wanita  sebagai institusi manusia.”

Pertemuan ini juga bertujuan untuk mendukung mereka “yang berharap untuk menikah, tapi kadang-kadang putus asa, dan bagi orang-orang yang berjuang dalam hubungan perkawinan mereka,” kata Alvare kepada CNA.

Konferensi, yang dimulai pada 17-19 November di Vatikan disponsori oleh Kongregasi Ajaran Iman, bekerja sama dengan Dewan Kepausan untuk Keluarga, Dewan Kepausan Dialog Antaragama, dan Dewan Kepausan untuk Persatuan Umat Kristiani.

Berdasarkan makalah yang akan dipaparkan dalam forum itu, kata wanita itu, para pembicara akan saling melengkapi gagasan mereka, serta bermanfaat bagi “pria dan wanita pada tingkat pasangan, tingkat keluarga, tingkat masyarakat.”

Pertemuan ini menyatukan para ahli dari seluruh dunia dan berbagai tradisi keagamaan, termasuk Katolik, Protestan, Muslim, Yahudi,  Buddha, Sikh, dan sebagainya.

Meskipun perbedaan agama dan budaya, Alvaré mengatakan, tema yang dipresentasikan tentang pernikahan “sangat umum yang benar-benar nyata  terkait hubungan di antara seorang pria dan seorang wanita sebagai institusi manusia alami.”

Tema lain adalah keindahan anugerah pribadi:  “Tidak mementingkan diri sendiri, menghindari keegoan,  pelayanan, pengorbanan.”

Selain presentasi oleh para ahli dari berbagai tradisi keagamaan, pertemuan tiga hari itu meliputi pemutaran film-film pendek tentang keluarga, termasuk  “Memahami Pria dan Wanita,” dan “Tantangan dan Harapan untuk Generasi Baru”.

Video tersebut dipilih karena “visual, keindahan merupakan komponen penting dari pengajaran,” kata Alvaré.

“Ini sesuatu yang baru, yang berguna, indah, yang menyentuh orang  dimana saja. Ini adalah pendekatan klasik, cara klasik bahwa Gereja di masa lalu telah berbicara. Ini adalah cara bahwa dunia sedang berusaha untuk menggambarkan hubungan di antara pria dan wanita.”

Meskipun agenda konferensi itu ditetapkan jauh sebelum Sinode Luar Biasa tentang Keluarga bulan lalu, Alvaré mengatakan intervensi yang akan disampaikan tetap menjawab panggilan yang dibuat oleh para Bapa Sinode untuk menemukan cara-cara baru.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi