Paus Fransiskus pada Selasa memperingatkan bahwa Tuhan akan menghakimi manusia jika mereka tidak melindungi bumi dan peduli dengan sesama yang menderita.
“Bumi ini menyediakan pangan yang cukup bagi semua, tetapi orang tampaknya enggan berbagi dengan sesamanya,” kata Paus Fransiskus kepada hadirin saat membuka pertemuan Karitas, sebuah lembaga bantuan Katolik, di Roma.
“Kita harus melakukan apa yang kita bisa sehingga setiap orang memiliki sesuatu untuk dimakan, tapi kita juga harus ingat Tuhan akan menghakimi kita suatu hari jika kita tidak peduli dengan bumi yang menyediakan makanan bagi setiap orang, jika mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk melestarikan lingkungan maka bumi ini bisa menghasilkan banyak makanan.”
Komentar Paus Fransiskus muncul menjelang publikasi ensikliknya mengenai perubahan iklim dan dampaknya terhadap orang-orang yang paling rentan.
Ensiklik merupakan sebuah surat yang bersifat agung dan universal, biasanya teks resmi ditulis dalam bahasa Latin kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa lain. Ensiklik dikirim kepada para uskup agung dan uskup di seluruh dunia, bahkan terbuka untuk seluruh umat Allah.
Paus Fransiskus menyatakan bahwa Gereja menganggap pemanasan global berbahaya karena dampaknya bisa menimbulkan banyak masalah.
Paus akan menyampaikan pidato dalam KTT Khusus PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan pada September mendatang dan masyarakat internasional akan berusaha menyetujui kesepakatan universal tentang perubahan iklim pada pertemuan puncak di Paris pada Desember nanti.
Paus Fransiskus melihat pemanasan global akibat dari perbuatan manusia dan salah satu yang dapat diatasi dengan tindakan politik, dan manusia memiliki kewajiban moral untuk menghentikannya.
Pesan untuk para pekerja Karitas
Pada Selasa, Paus Fransiskus mengatakan kepada para delegasi Karitas dari seluruh dunia bahwa pelayanan sejati adalah menyambut Tuhan dan sesama, dan meminta mereka untuk melanjutkan misi mereka dengan menjangkau orang miskin.
Dalam homilinya pada Misa, Paus Fransiskus mencatat bagaimana sumber daya organisasi dunia itu “terletak pada sambutan sederhana terhadap Tuhan dan sesama …. Ini adalah akar. Jika Anda memotong akar ini, Karitas akan mati.”
Dia mendorong mereka untuk membawa Kristus kepada setiap orang ketika mereka melayani.
Uskup Agung Manila Luis Antonio Kardinal Tagle diperkirakan akan menggantikan Oscar Rodriguez Kardinal Maradiaga sebagai ketua organisasi itu.
Karitas adalah sebuah konfederasi dari 165 lembaga bantuan Katolik yang beroperasi di 200 negara di seluruh dunia.
Organisasi ini mengadakan sidang umum setiap empat tahun sekali. Pertemuan tahun ini, yang pertama di bawah Paus Fransiskus, yang akan digelar hingga akhir pekan.
Sumber: ucanews.com