UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Relikwi St. Yohanes XXIII dan Relikwi St. Yohanes Paulus II berkunjung ke Thailand

Mei 25, 2015

Relikwi St. Yohanes XXIII dan Relikwi St. Yohanes Paulus II berkunjung ke Thailand

 

Umat Katolik mengambil bagian dalam kunjungan  relikwi St. Yohanes XXIII dan relikwi St. Yohanes Paulus II di Thailand.

“Kunjungan relikwi itu adalah berkat Tuhan bagi kami di keuskupan kami karena para santo tersebut mengunjungi kami dan mereka menyalakan api iman dan harapan,” kata Uskup Chanthaburi Mgr Silvio Siripong Charatsri belum lama ini.

Relikwi – St. Yohanes XXIII dan St. Yohanes Paulus II telah dibawa ke paroki-paroki di setiap keuskupan agung dan keuskupan selama lebih dari satu tahun, dengan berhenti  di sepuluh keuskupan Thailand tersebut.

Relikwi itu terakhir berhenti di Kapel Hati Kudus, Keuskupan Chanthaburi.

Uskup Silvio mengatakan umat Katolik Thailand “sangat senang menyambut orang-orang kudus tersebut karena kami adalah bagian dari Gereja Universal dan Paus, yang tinggal bersama kami, sekarang berada di surga untuk berdoa bagi kita dan membuat umat kami mengikuti   ajaran mereka, teladan iman mereka dan kehidupan mereka.”

Pastor Francis Xavier Manokprechawut, pastor paroki, memimpin Misa syukur bersama lebih dari 600 umat, termasuk lebih dari 20 imam, religius, dan seminaris.

Misa konselebran termasuk Uskup Silvio dan Uskup Emeritus Lawrence Thienchai Samanchit dari Chanthaburi.

Misa 18 Mei itu juga menandai ulang tahun St. Yohanes Paulus II.

Uskup Silvio mengatakan St. Yohanes XXIII “membawa dimensi baru untuk pembaharuan Gereja” dengan mengadakan Konsili Vatikan II, dan St. Yohanes Paulus II, selama kepausannya yang lama, “memimpin visi Gereja” dan mengadakan “kunjungan pastoral yang luas.”

Uskup Siripong mencatat keinginan rakyat Thailand, yang berpartisipasi  dalam liturgi untuk memuliakan dan meminta campur tangan orang-orang kudus terkenal  itu.

“Hanya beberapa orang memiliki kesempatan  mengunjungi Roma dan melihat Vatikan dan para Paus, sehingga relikwi dua Paus ini mengunjungi paroki mereka seperti Paus sendiri yang datang untuk mengunjungi mereka,” katanya.

“Umat bisa menyentuh mereka … itu adalah Uskup Roma, Wakil Kristus, pemimpin Gereja yang datang untuk bertemu dan memberkati umat-Nya.”

Relikwi berlapis perak dan emas dari St. Yohanes XXIII berisi sepotong kecil kulitnya. Relikwi dari St. Yohanes Paulus II adalah botol darahnya di  dalam relikwinya. Paus Fransiskus mengkanonisasi dua Paus itu pada 27 April 2014.

Umat Katolik Thailand juga memiliki kaitan khusus dengan St. Yohanes XXIII dan St. Yohanes Paulus II karena pertemuan mereka dengan monarki, Bhumibol Adulyadej, dan seluruh keluarga kerajaan.

Paus Yohanes XXIII diterima raja dan ratu Thailand di Vatikan pada 1 Oktober 1960. Paus Yohanes Paulus II bertemu raja pada 10 Mei 1984 saat kunjungan pastoral ke Thailand.

Pada Mei 2014, Uskup Agung Emeritus Bangkok,  Michael Kardinal Michai Kitboonchu dan para uskup dari Konferensi Waligereja Thailand menghadiri audiensi khusus dengan  raja Thailand. Para uskup membawa dua relikwi St. Yohanes XXIII dan St. Yohanes Paulus II kepada raja, untuk berdoa bagi kesehatan  dari pasangan kerajaan itu.

Sumber: ucanews.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi