Kampanye pembongkaran salib yang dipimpin pemerintah Tiongkok telah menyebar dari Wenzhou ke keuskupan-keuskupan lain di Provinsi Zhejiang dimana lima gereja Katolik yang memiliki salib telah dibongkar pekan lalu.
Salib-salib di gereja-gereja di Songmun, Xinhe, Muyu dan Dasi dari keuskupan Taizhou serta Gereja Hati Kudus Yesus Xiaoshan, Keuskupan Hangzhou dihancurkan pada 2 Juli.
Pihak berwenang mengatakan salib-salib itu dibongkar untuk gereja-gereja “Sinicize”, kata sumber lokal di Taizhou kepada ucanews.com.
“Ini jelas merupakan tindakan yang ditujukan terhadap Kristen,” kata sumber itu.
“Sinisisasi” agama adalah pertama kali disebutkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping selama sebuah pada Mei.
Berdasarkan kebijakan tersebut, gereja harus beradaptasi dengan masyarakat Tiongkok dengan menggunakan simbol-simbol yang mencerminkan budaya Tiongkok di bawah pemerintahan komunis.
Pada akhir 2013, pemerintah Tiongkok memulai kampanye pembongkaran gereja-gereja Protestan.
Seorang katekis Protestan mengatakan kepada ucanews.com bahwa sekitar 1.100 gereja yang memiliki salib dibongkar, meskipun jumlahnya bisa jauh lebih tinggi.
Sebuah sumber Katolik di Hangzhou mengatakan dia menyaksikan pembongkaran salib di gereja Xiaoshan.
“Para pastor paroki menghadapi tekanan politik dalam
kampanye itu. Ada sedikit dukungan dari hirarki mereka, dan tidak ada tindakan keuskupan-keuskupan di provinsi itu,” kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya.
“Pihak berwenang mengatakan kepada imam-imam bahwa kami membongkar salib atau menghancurkan bangunan gereja. Itu dilema dan mereka cenderung untuk kompromi,” katanya.
“Beberapa imam menuntut hirarki lokal mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan pembongkaran tetapi draft ternyata menjadi salah satu acuh tak acuh. Beberapa pemimpin Gereja mengatakan keadaan akan buruk jika kita membuat pemerintah marah,” kata sumber Hangzhou.
Gereja Hati Kudus adalah gereja keempat yang salibnya dibongkar di Hangzhou. Gereja lain di kota Fuyang diberitahu bulan lalu bahwa ia juga akan mengalami nasib serupa.
“Para pejabat mengatakan bahwa hanya katedral Katolik dan dua gereja Protestan akan diselamatkan dari kampanye,” tambah sumber Hangzhou.
Sumber: ucanews.com