UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kasimo layak mendapat gelar Pahlawan Nasional

Agustus 3, 2015

Kasimo layak mendapat gelar Pahlawan Nasional

Hary Tjan Silalahi

 

Seminar Kebangsaan dengan tema “Menggali dan menemukan kembali etika dan moralitas negarawan I.J. Kasimo di tengah merosotnya etika dan moralitas negeri ini” dalam rangka Haul Ke-29 Pahlawan Nasional Ignatius Joseph Kasimo.

“Kasimo telah memimpin Nusantara menjadi bangsa yang merdeka. Setelah kemerdekaan, ia membina nasionalisme dan patriotisme Indonesia. Kasimo juga memberi ‘tenaga keindonesiaan’ bagi umat Katolik di Nusantara ini, kata Hary Tjan Silalahi dalam diskusi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya), Sabtu (1/8).

Kasimo yang merupakan anak seorang prajurit keraton Yogyakarta, menjadi Katolik di bawah asuhan Pater van Lith SJ. Dalam perjuangan politiknya, ia menyerukan “Salus Populi Suprema Lex” yaitu kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi.

Hari Chan  mengatakan bahwa Kasimo dalam memimpin perjuangan politik melalui Partai Katolik Republik Indonesia tidak menampilkan sikap sektarianisme Katolik, melainkan berdasar platform kebangsaan, yaitu Pancasila. Partai Katolik tidak menjadi partai konvensional, melainkan mendasarkan atas ajaran dan moralitas (Katolik). Bahkan, sejak awal kekatolikan Kasimo di dalam masalah-masalah sosial politik sungguh progresif revolusioner dan tidak konservatif.

Kehadiran kepemimpinan Kasimo secara aktif di dalam revolusi kemerdekaan Indonesia sungguh turut ‘menguntungkan’ RI Merdeka di mata internasional. Sebagai pemeluk agama Katolik, ia dipandang turut membentuk bangsa Indonesia yang majemuk, multikultural berdasarkan Pancasila, lanjutnya.

Kedudukan Kasimo sebagai penjabat Komisariat Pemerintah Pusat di Djawa (KPPD) sehari-hari yang melakukan kerjasama dengan Markas Komando di Jawa di bawah AH Nasution, yang memiliki arti penting dalam penyelenggaraan pemerintahan selama presiden dan wakil presiden ditawan Belanda. Kedua tokoh itu banyak membuat keputusan-keputusan bersama sebagai legalitas formal dari pemerintah pusat RI di Jawa dalam masa gerilya Clash II dengan Belanda.

Sementara itu Sabam Siarait mengatakan Indonesia kini dan pada masa-masa mendatang membutuhkan politikus dan pejabat model  Kasimo, atau yang dikenal dengan Kasimo, salah satu tokoh pelopor Kemerdekaan Indonesia dan Pendiri Partai Katolik.

“Kasimo adalah sosok bersahaja yang baik, jujur, sederhana, dan pekerja keras. Kita membutuhkan orang yang kayak begitu pada waktu yang akan datang,” kata Sabam.

Menurut Sabam, bila saja pemimpin Indonesia seperti para pendiri bangsa, dan di antaranya meneladani IJ Kasimo maka Indonesia akan maju dan sejahtera.

“Indonesia pasti bisa mengimbangi negara-negara kuat di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Taiwan,” kata Sabam.

IJ Kasimo adalah salah satu tokoh founding fathers Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian di era awal berdirinya Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno.

Sabam pun menjelaskan, di antara pelajaran yang bisa diambil dari IJ Kasimo adalah selalu menjadikan kepentingan rakyat sebagai titik pijak perjuangan dan politik.

“Politik itu harus berkorban tanpa pamrih. Politik itu sebagaimana disampaikan Bung Karno. Bahwa memperjuangkan, mempertahakan, dan mengisi kemerdekaan itu adalah politik,” jelas Sabam.

Kasimo dikenal sebagai salah satu tokoh yang menjunjung tinggi moto salus populi supremalex, artinya kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi