UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Enam orang ditangkap terkait pembunuhan seorang wanita kerasukan ‘roh jahat’

Agustus 28, 2015

Enam orang ditangkap terkait pembunuhan seorang wanita kerasukan ‘roh jahat’

 

Polisi di distrik Rajshahi, Banglades bagian utara menangkap enam orang Katolik dari  suku Santal pada  26 Agustus karena diduga memukul seorang wanita hingga tewas di dalam sebuah gereja setempat, yang diklaim akibat “kerasukan roh jahat”.

Para tersangka diduga membawa Fulmoni Mardi, 60, ke dalam Gereja  St. Yohanes Maria Vianney di Mundumala pada malam 25 Agustus dan memukuli dia guna “mengusir roh jahat,” kata seorang polisi.

“Wanita itu adalah korban dari takhayul dan kekerasan. Kami menemukan luka serius di tubuhnya yang menyebabkan kematiannya,” kata Anwar Hossain, petugas di kantor kepolisian Tanore, yang mencakup Mundumala.

“Kami telah menangkap enam orang setelah putri korban, Shefali Hembrom, melaporkan kasus pembunuhan tersebut. Kami akan menangkap lebih banyak orang untuk melakukan penyelidikan dan interogasi jika perlu,” tambah polisi itu.

Anggota keluarga wanita itu dan keluarganya mengatakan mereka membawanya ke kelompok itu ketika warga desa setempat berbicara tentang kekuatan penyembuhan ajaib mereka.

“Orang mengatakan kelompok ini melihat penampakan Bunda Maria dan Yesus serta memiliki kekuatan untuk menyembuhkan orang sakit,” kata Philip Hembrom, 30, mantu dari Mardi.

“Ibu mertua saya telah menderita sakit kepala parah selama beberapa hari terakhir dan kami pikir mereka mungkin bisa menyembuhkannya. Tapi, mereka telah membunuh dia,” tambah Hembrom.

Hembrom juga menuduh pastor paroki lokal “mendukung kelompok dukun itu”.

Takhayul dan kepercayaan

Pastor paroki itu, Romo Michael Corraya, mengatakan ia sedang tidur lelap ketika orang datang ke gereja bersama wanita itu dan memukuli dia hingga tewas. Imam itu membantah bahwa ia mendukung kelompok itu tetapi mengakui bahwa ia “secara pribadi” percaya pada kekuatan penyembuhan mereka.

“Saya telah mendengar dari masyarakat bahwa mereka menyembuhkan orang karena mereka menggunakan doa karismatik dan Air Suci untuk menyembuhkan orang sakit. Tapi, saya tidak pernah berpikir orang-orang ini melakukan kekerasan ekstrem seperti itu,” kata Pastor Corraya.

Insiden ini menunjukkan fakta yang menjadi tantangan Gereja Katolik di keuskupan Dinajpur dan keuskupan Rajshahi di Banglades bagian utara, yang mayoritas warga suku.

Ribuan orang suku, termasuk suku Santal menjadi Kristen setelah tahun 1904 oleh para misionaris Eropa. Namun, kepercayaan tradisional dan takhayul masih umum di antara orang-orang suku sebagian besar miskin dan buta huruf, kata Pastor Harun Hembrom, sekretaris eksekutif Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Rajshahi.

“Sebelum mengkonversi ke Kristen, orang suku yang sebagian besar beragama Hindu dan memiliki keyakinan kuat dengan takhayul. Gereja telah secara konsisten berusaha membasmi kepercayaan  ini dengan program pembangunan kesadaran, seminar dan khotbah, tapi mereka masih percaya,” kata Pastor Hembrom.

“Umat Katolik suku yang sudah lansia masih memiliki iman yang kuat dengan kepercayaan tradisional, dan mereka sering terinspirasi oleh non-Kristen. Ini akan memakan waktu bertahun-tahun dan generasi agar bisa mengubah dan menghilangkan praktek-praktek berbahaya seperti,” tambah imam itu.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi