UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kelompok Religius luncurkan website menentang perdagangan manusia

Agustus 28, 2015

Kelompok Religius luncurkan website menentang perdagangan manusia

 

Kelompok Religius dari Singapura, Malaysia dan Brunei telah meluncurkan situs untuk menyebarkan kesadaran tentang perdagangan manusia dan dampaknya di Asia Tenggara.

Website tersebut – saynotohumantrafficking.info  mengajak umat beriman berdoa Rosario dengan intensi khusus.

Doa Rosario didasarkan pada Peristiwa Sedih dan seluruh doa dapat dibaca dan di-download dari website itu yang dibuat untuk umat Katolik.

Website ini telah online sejak 30 Juli 2015, bertepatan dengan Hari Internasional Perseriktan Bangsa-Bangsa (PBB) Menentang Bentuk Perbudakan Modern.

Bulan lalu, selama pertemuan di  Malaysia, Konferensi Religius Malaysia, Singapura dan Brunei (CRMS) sepakat mengajak para pembacaan berdoa Rosario dan peluncuran website.

Mengomentari kehadiran website tersebut, Pastor John Wong, seorang biarawan Fransiskan dan ketua CRMS, menekankan bahwa cara tersebut adalah bagian dari “sikap kenabian kita yang ingin bersuara bagi yang tak bersuara.”

Peluncuran website itu bertepatan dengan Tahun Hidup Bakti yang ditetapkan oleh Paus Fransiskus. Maka umat Katolik diajak untuk membangun  “solidaritas dengan orang-orang yang menderita dan berbicara atas nama perempuan, pria dan anak-anak yang telah jatuh ke dalam jaringan perbudakan modern,” tambahnya.

Nasib ribuan manusia perahu di laut Asia Tenggara dalam beberapa bulan terakhir juga melahirkan keprihatian perdagangan tersebut. Sebagian besar adalah pekerja migran dari Banglades dan Muslim Rohingya yang melarikan diri akibat penganiayaan di Myanmar.

Baru-baru ini, polisi Malaysia menemukan sebuah kuburan massal dengan 24 mayat imigran ilegal. Kuburan itu ditemukan di negara bagian Perlis, dekat perbatasan dengan Thailand, tidak jauh dari kuburan lain di mana 139 mayat ditemukan pada Mei lalu.

Sumber: ucanews.com

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi