Pemimpin keuskupan Hong Kong akan absen dalam Sinode Uskup Dunia di Vatikan pada Oktober karena dia telah dianggap sudah tua.
John Kardinal Tong Hon, uskup Hong Kong tidak diundang berpartisipasi dalam sinode tahun ini, yang akan fokus pada keluarga, karena dia telah berusia lebih dari 75 tahun.
“Sekarang saya tahu bahwa saya tidak akan menghadiri sinode,” kata kardinal berusia 76 tahun itu kepada ucanews.com dalam wawancara akhir Agustus lalu.
Kardinal itu mengatakan ia diberitahu oleh perwakilan Vatikan bahwa Vatikan “tidak ingin membuat pengecualian” terkait usia.
Kardinal Tong mengatakan ia tidak tahu ada perwakilan lain dari Hong Kong yang akan menghadiri sinode tersebut,” kata prelatus itu.
“Kami akan mencari seseorang … jika mereka membutuhkan seseorang,” kata kardinal.
Peserta sinode pada umumnya dipilih oleh konferensi uskup lokal. Karena alasan historis, Hong Kong, bekas jajahan Inggris dan keuskupan yang luas dengan jumlah umat Katolik sekitar 560.000, tetap menjadi daerah misi dan tidak memiliki konferensi uskup sendiri.
Sejumlah umat Katolik di Hong Kong menyatakan kekecewaan bahwa keuskupan mereka tidak bisa hadir pada sinode tersebut.
“Sangat disayangkan bahwa tidak ada orang dari Hong Kong akan hadir,” Francis Law, kepada ucanews.com.
Law mengatakan umat Katolik di Hong Kong bisa berkontribusi dalam sinode itu, seraya mengungkapkan kekhawatiran tentang perkembangan terakhir tentang pernikahan sesama jenis di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, yang melegalkan pernikahan sesama jenis pada Juni.
“Masalah ini harus dibawa ke sinode,” ujar Law, yang merupakan anggota Komisi Kepemudaan Keuskupan Hong Kong.
Kardinal Tong tidak berpartisipasi dalam Sinode tentang Keluarga tahun lalu.
Kardinal itu mengatakan ia setuju keluarga dan pernikahan adalah masalah yang paling mendasar yang dihadapi Gereja dan yakin bahwa Bapa-Bapa Sinode akan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah ini bersama visi Bapa Suci yang bersikap merangkul.
Sumber: ucanews.com