UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Pejabat Vatikan batal kunjungi Nepal

September 15, 2015

Pejabat Vatikan batal  kunjungi Nepal

Fernando Kardinal Filoni

 

Fernando Kardinal Filoni, seorang petinggi Vatikan telah membatalkan rencananya mengunjungi Nepal pekan ini di tengah perdebatan sengit terkait sekularisme dalam konstitusi negara itu, demikian laporan.

Prefek Kongregasi  Evangelisasi Vatikan itu dijadwalkan mengunjungi Nepal pada 15-19 September sebagai bagian dari perjalanannya ke tiga negara Asia Selatan. Namun, Kementerian  Luar Negeri Nepal mengatakan waktunya tidak tepat mengunjungi negara Himalaya itu, menurut laporan berita media lokal.

Pejabat Karitas Nepal mengatakan bahwa kunjungan Kardinal Filoni telah dibatalkan.

“Kami tidak memiliki informasi resmi. Tapi sekarang kami baru tahu bahwa kardinal tidak datang” ke Nepal, kata Pastor Pius Perumana, direktur Karitas Nepal.

Kardinal dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Gereja lokal dan mengunjungi daerah-daerah di mana Karitas Nepal  membantu orang-orang yang terkena dampak gempa bumi pada April yang menewaskan sekitar 9.000 orang dan mencederai hampir 25.000 orang.

Menurut media lokal, situasi politik yang tegang di Nepal mungkin menjadi alasan utama pembatalan tersebut. Negara itu pekan ini memasuki tahap akhir untuk menentukan konstitusi baru yang lama ditunggu-tunggu, setelah berjuang selama lebih dari satu dekade.

Salah satu isu utama adalah apakah atau tidak menghilangkan pasal yang menyatakan bahwa Nepal adalah negara sekuler, yang menjadi  perhatian utama bagi agama-agama minoritas, termasuk Kristen.

Banyak umat Hindu, yang memiliki lebih dari 80 persen penduduk Nepal, menuntut Nepal dikembalikan sebagai negara Hindu. Pada pertengahan Agustus, kelompok-kelompok pro-Hindu bentrok dengan polisi, menimbulkan puluhan orang cedera.

Kunjungan kardinal bisa saja menimbulkan kontroversial bagi kelompok Hindu garis keras.

Kardinal itu berhati-hati dalam menjawab pernyataan publik selama kunjungannya di Kolkata.

“Gereja tumbuh bukan melalui kritenisasi, namun kesaksian,” kata kardinal dalam pertemuan dengan para uskup dari Bengal Barat di Kolese St. Xaverius, 14 September.

Sebagai bagian dari rencana perjalanannya, kardinal mengunjungi Banglades dan India sebelum ia dijadwalkan  pergi ke Nepal. Pada 15 September, kardinal  mengunjungi makam Beata Teresa dari Kalkuta dan merayakan Ekaristi di biara Misionaris Cinta Kasih, pusat  kongregasi itu yang didirikan Ibu Teresa.

Sumber: ucanews.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi