UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Suu Kyi bertemu dengan umat Katolik di Kachin

Oktober 7, 2015

Suu Kyi bertemu dengan umat Katolik di Kachin

 

Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, telah bertemu dengan  uskup, imam  dan umat Katolik di negara bagian kachi, sebuah daerah yang dilanda konflik, dalam upaya  memenangkan pemilu meskipun para pemilih mengkritik  sikap diamnya terkait isu-isu utama yang mempengaruhi komunitas Kristen.

Selama pertemuan 45 menit di Katedral St. Columban, keuskupan Myitkyina pada 4 Oktober, Suu Kyi menekankan pentingnya persatuan, kolaborasi untuk masa depan negara itu, dan proses perdamaian nasional yang lama tertunda.

“Suu Kyi ingin semua orang termasuk komunitas Kristen untuk membawa perubahan negara itu,” kata Mgr  Francis Daw Tang, uskup Myitkyina, yang menghadiri pertemuan itu. “Saya melihat dia adalah seorang pemimpin yang baik karena ia telah berkorban untuk negara dan dia juga seorang tokoh internasional.”

Selain uskup, pemimpin dari Gereja Baptis Kachin dan Dewan Gereja Myitkyina juga menghadiri pertemuan tersebut, yang merupakan bagian dari kampanyenya,  2-5 Oktober.

Perjalanan ini merupakan bagian dari upaya Suu Kyi  memenangkan pemilih lokal yang sering bersikap kritis terhadap dia untuk mengambil sikap anti-pemerintah akibat  konflik yang telah menelantarkan lebih dari 100.000 orang sejak 2011.

Pada September, Suu Kyi telah mengunjungi negara bagian Kayah, yang juga memiliki populasi Kristen yang besar.

Selama pertemuannya dengan umat Katolik dan pemimpin Kristen pada  2 Oktober, Suu Kyi mengatakan dia akan berupaya  menyelesaikan masalah proyek bendungan Myitsone yang kontroversial, yang ditolak oleh mayoritas warga Kachin.

Uskup Daw Tang mengatakan ia bertanya-tanya apakah NLD bisa menangani berbagai isu kontroversial  di negara ini.

“Saya memiliki kekhawatiran dengan pemerintah baru, apakah pemerintah (LND)  atau yang lain dapat melaksanakan proyek-proyek yang memiliki jaringan dengan  militer, seperti proyek Bendungan Myitsone.”

Kardinal Charles Maung Bo, uskup agung Yangon, juga menyoroti kekhawatiran dengan proyek yang didanai Tiongkok tersebut, mendorong para pemilih untuk memilih kandidat dan partai-partai yang “melindungi alam dan sumber daya alam negara itu.”

Reformasi politik

Suu Kyi telah lama dituduh menghindari komitmen untuk kelompok etnis Myanmar. Di Kachin, ia dan partainya dikritik karena pihaknya gagal berbicara tentang pertempuran di negara bagian itu, yang meletus pada Juni 2011 menyusul runtuhnya gencatan senjata 17 tahun di antara militer Myanmar dan pemberontak Kachin.

Christina Kai Ra, seorang guru agama dari kota Sai Taung, Kachin, yang menghadiri pertemuan dengan Suu Kyi pada 2 Oktober dan mengatakan warga terlantar akibat konflik.

“Kami kecewa dengan sikap diamnya terkait konflik di Kachin dan kegagalannya mengunjungi kamp-kamp pengungsian,” katanya kepada ucanews.com pada 5 Oktober

Meskipun kekecewaannya, Kai Ra mengatakan kemungkinan akan tetap memilih partai Suu Kyi untuk kursi di parlemen, tetapi memilih caleg dari etnis Kachin.

NLD adalah peserta pemilu tahun ini setelah diboikot pada pemilu 2010. Namun, partai itu memenangkan puluhan kursi  pada pemilu 2012.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi