UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Pemimpin APEC kecam terorisme

Nopember 20, 2015

Pemimpin APEC kecam terorisme

 

Para pemimpin dari 21 negara dan pakar ekonomi yang bertemu di Manila untuk KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mengutuk terorisme setelah serangan di Paris dan Beirut belum lama ini.

“Kami tidak akan membiarkan terorisme mengancam nilai-nilai fundamental yang mendukung ekonomi bebas dan terbuka kami,” demikian pernyataan yang dirilis pada penutupan KTT APEC pada 19 November.

Biasanya, pernyataan KTT APEC berkaitan dengan perdagangan dan bisnis.

“Di bawah bayang-bayang serangan teroris di Paris, Beirut, dan terhadap pesawat Rusia di Sinai dan di tempat lain, kami sangat mengutuk semua aksi, metode dan praktek terorisme dalam segala bentuk dan manifestasi mereka,” demikian deklarasi.

Para pemimpin Asia-Pasifik itu mengatakan “pertumbuhan ekonomi, kemakmuran, dan kesempatan adalah salah satu alat yang paling ampuh untuk mengatasi akar penyebab terorisme dan radikalisme.”

“Kami menekankan perlunya meningkatkan kerjasama internasional dan solidaritas dalam memerangi terorisme,” lanjut deklarasi.

Para pemimpin itu juga menyatakan komitmen mereka memerangi perubahan iklim menjelang KTT tentang Iklim yang digelar PBB di Paris, yang dijadwalkan akan dimulai 30 November.

“Kami memiliki komitmen kuat mencapai kesepakatan yang adil, seimbang, langgeng, dan dinamis terkait perubahan iklim” pada KTT di Paris mendatang, kata pernyataan para pemimpin.

Presiden AS Barack Obama sebelumnya mendesak negara-negara anggota APEC untuk berinvestasi “masa depan dengan karbon rendah.”

Clemente Bautista, koordinator nasional untuk Jaringan Kalikasan Rakyat untuk Lingkungan, mengatakan pencemar utama, termasuk anggota APEC – AS dan Tiongkok “belum berkomitmen mengurangi polusi karbon tahunan mereka ke tingkat yang signifikan.”

1120cPolisi bentrok dengan para demonstran yang berusaha mendekati tempat KTT APEC di Manila pada 19 November.

 

Protes

KTT APEC menghadapi protes vokal di jalan-jalan Manila, di mana ribuan orang berupaya mendekati tempat pertemuan.

KTT “mempromosikan kepentingan korporasi global besar dengan mengorbankan seluruh dunia,” kata Teddy Casino, juru bicara Gerakan Anti-APEC yang dikenal sebagai “#PHFightAPEC.”

Rencana aksi APEC tahun ini bertujuan menghubungkan usaha kecil dan menengah dengan pasar global, dengan tujuan membuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Namun, Casino mengatakan rencana itu hanya akan memperluas praktek perusahaan transnasional dengan membayar upah murah bagi para pekerja.

Sumber: ucanews.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi