UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Umat Kristiani Banglades protes terkait serangan terhadap imam dan pendeta

Nopember 24, 2015

Umat Kristiani Banglades protes terkait serangan terhadap imam dan pendeta

 

Berbagai Gereja denominasi di Banglades menggelar aksi protes di Dhaka terkait penembakan imam dan pendeta. Sementara para pendeta mengatakan mereka menerima ancaman pembunuhan setelah serangan kekerasan baru-baru ini di mana kelompok ISIS mengklaim bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Selama dua pekan terakhir, sedikitnya tujuh orang Protestan telah menerima ancaman pembunuhan melalui pesan teks singkat (SMS). Pesan ini muncul setelah serangan terhadap seorang imam Katolik dan seorang pendeta Protestan.

Para pemimpin Kristen tersebut mengatakan serangan dan ancaman pembunuhan yang saling berkaitan.

“Pembunuhan terhadap seorang imam dan pendeta serta ancaman pembunuhan adalah saling berkaitan. Sebuah kelompok terlarang, mungkin fanatik agama, menargetkan pemimpin dan lembaga Kristen,” kata Nirmol Rozario, sekretaris Asosiasi Kristen Banglades.

“Umat Kristen takut dan bingung karena mereka sedang menjadi target tanpa alasan jelas. Pemerintah harus segera bertindak untuk mengetahui siapa pelaku di balik kejahatan ini dan menghukum mereka,” tambah Rozario.

Pendeta Martin Adhikari, ketua Sekolah Tinggi Teologia Dhaka mengatakan ia hidup dalam ketakutan setelah ia menerima ancaman pembunuhan melalui SMS awal November.

“Makan apa pun yang paling Anda sukai. Hanya lima hari tersisa. Tidak lebih dari itu,” demikian SMS pada 11 November itu.

“Hari-hari telah berlalu. Haruskah kami menguburkan Anda atau membiarkan keluarga Anda melakukannya? Informasi dari kami hari ini,” demikian SMS yang dikirim hari berikutnya dari nomor yang sama.

“Saya telah terpaksa membatasi gerakan saya sejak menerima ancaman tersebut. Jika saya harus pergi keluar, saya membawa dua orang bersama saya demi keselamatan,” kata Adhikari.

“Kaum ekstremis agama mungkin berada di balik ancaman ini, dan niat mereka adalah menakut-nakuti orang Kristen dengan membunuh beberapa pemimpin mereka,” katanya.

Lebih dari 200 orang Kristen turun ke jalan-jalan di Dhaka pada 21 November untuk memprotes serentetan ancaman pembunuhan dan serangan.

Umat Kristen dari berbagai denominasi berbaris dan membentuk rantai manusia di depan National Press Club di Dhaka menuntut tindakan cepat pemerintah dan menangkap para penyerang.

Asosiasi Kristen Banglades mengadakan protes itu dalam menanggapi serangan yang menargetkan para pastor Katolik dan Protestan di negara ini.

Pada 18 November, tiga orang bersenjata menembak Pastor Parolari Piero PIME, 64, di  kota Dinajpur bagian utara.

Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Pada 5 Oktober, Luke Sarkar, seorang pendeta Protestan di distrik Pabna barat laut, lolos dari pembunuhan setelah tiga tersangka anggota kelompok militan Islam terlarang, Jamaatul Mujahidin Banglades, menyerangnya dan mencoba menggorok lehernya.

Serangan terhadap orang Kristen biasanya jarang terjadi di negara mayoritas Muslim itu dengan penduduk sekitar 160 juta jiwa.

Sumber: ucanews.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi