UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kaum perempuan berjuang menyentuh salib ajaib Yesus Kristus

Januari 12, 2016

Kaum perempuan berjuang menyentuh salib ajaib Yesus Kristus

Sekelompok perempuan membawa sebuah replika Black Nazarene.

 

Puluhan ribu orang yang didominasi kaum pria saling dorong-mendorong untuk menyentuh salib kayu hitam ajaib Yesus Kristus selama pesta Black Nazarene di Manila pada 9 Januari.

Masing-masing dari mereka berharap menyeka handuk mereka pada patung berukuran manusia tersebut dan berusaha menyentuh salib itu. Setidaknya, mereka berusaha memegang tali untuk menarik andas (kereta) yang membawa salib itu melewati pusat kota Manila.

Antara kaum pria, ada juga kaum perempuan yang berani masuk di tengah kerumunan massa untuk menyentuh patung, termasuk Rufa Ranoco berusia 22 tahun. Meskipun tantangan, dia telah berhasil menyentuh patung itu selama tiga tahun terakhir berturut-turut.

Sejak dia berusia enam tahun, Rufa telah merayakan pesta tersebut dan ayahnya membawa dia dan adik-adiknya ke acara tersebut hingga tahun lalu ketika ayahnya sakit. Pada pesta tahun ini, para saudara Ranoco juga menghadiri pesta itu dan berdoa untuk kesembuhan ayah mereka.

Di antara saudaranya adalah Rufa yang telah mendapatkan reputasi yang paling berani. “Dia adalah satu-satunya perempuan yang memiliki cukup keberanian untuk mendekati patung itu, dan dia melakukannya sendirian,” kata Roseanne, adik Rufa berusia 16 tahun.

Tidak seperti kebanyakan peremuan, yang menggandeng seorang pria untuk melewati kerumunan massa, Rufa lebih memilih untuk melakukannya sendiri. Tapi, dia tidak memiliki strategi, dia hanya membuat tanda salib sebelum berteriak: “Saudara-saudara angkat saya!”

 

Women join he men in pulling the carriage of the Black Nazarene in Quiapo on January 9, 2016.Sekelompok perempuan bergabung bersama kaum pria menarik kereta Black Nazarene pada 9 Januari.

 

Hanya kaum pria saja yang bisa menyentuh Black Nazarene. Para wanita lebih memilih untuk menghindari bahaya dari prosesi itu di mana orang bisa terinjak-injak atau ditabrak.

Tapi, para perempuan dan kaum muda telah menantang banyak orang dan mencoba untuk menyentuh patung itu sejak 2008.

Rufa mengatakan kaum perempuan menghadapi tantangan untuk melewati kerumunan massa terutama laki-laki. “Anda harus menggunakan cara Anda melewati para pria yang sebagian besar berbadan besar dan lebih kuat dari Anda,” kata Rufa kepada ucanews.com.

“Saya tidak memikirkan cedera karena saya hanya terfokus untuk menyentuh Nazarene,” katanya.

Bagi para devosan perempuan lainnya, menjadi perempuan memiliki keuntungan bersama laki-laki membantu mereka mendekati kereta.

Tess Birongoy, 36, dibantu oleh dua teman pria, yang mengorbankan diri mereka untuk menyentuh patung tersebut.

Birongoy telah bergabung dalam acara itu demi saudaranya yang terbaring di tempat tidur dan ia sendiri telah sembuh lima tahun lalu. Setelah tiga jam lebih ia berjuang di bawah panas matahari membakar, ia mampu menyentuh salib Black Nazarene untuk pertama kalinya.

“Tidak ada orang yang bisa menghentikan niat kami. Kami melakukannya untuk keluarga kami,” kata Birongoy.

 

A woman kisses the cross of the Black Nazarene after making her way through the thousands of devotees all trying to reach the carriage.Seorang wanita mencium salib Black Nazarene setelah menerobos ribuan massa.

 

Kaum pria sering memberikan jalan untuk perempuan “karena mereka lebih ringan,” kata Nery, seorang hijos, yang melindungi kereta.

Nery mengatakan banyak pria membantu wanita sebagai tanda hormat.

Uskup San Carlos Mgr Gerardo Alminaza mengatakan devosi kepada Black Nazarene bukan soal gender, tapi kemampuan seseorang untuk berdevosi.

“Jika ada yang memutuskan (berjalan tanpa alas kaki dan menaiki kereta) untuk menunjukkan iman mereka,” Siapakah aku untuk menilai?  Seperti dikatakan Paus Fransiskus,” kata uskup.

Tahun ini, Filipina menandai peringatan 410 tahun kedatangan patung itu dari Meksiko. Lebih dari 5 juta orang menghadiri prosesi 20 jam dan sekitar 1,5 juta orang ikut dalam prosesi patung itu. Pihak berwenang mengatakan dua orang tewas selama acara itu dan setidaknya 1.300 orang lain membutuhkan bantuan medis.

 

Devotees catch a woman falling from the carriage of the Black Nazarene on january 9, 2016.Devosan laki-laki menangkap seorang perempuan yang melompat dari kereta Black Nazarene setelah menyentuh patung itu.

 

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi