UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Presiden Jokowi apresiasi pendaki mahasiswi Unpar yang gapai puncak Aconcagua

Pebruari 4, 2016

Presiden Jokowi apresiasi pendaki mahasiswi Unpar yang gapai puncak Aconcagua

Perjalanan tim menanjak dengan penuh salju menuju Puncak Gunung Aconcagua. (Arsip Mahitala Unpar via Kompas.com)

 

Presiden Joko Widodo mengapresiasi prestasi dua pendaki perempuan asal Indonesia, yang juga mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan Bandung, yang telah berhasil mencapai puncak Gunung Aconcagua dengan tinggi 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Sabtu (30/1/2016) pukul 17.45 waktu setempat atau pukul 03.45 WIB, Minggu (31/1/2016).

Pernyataan apresiasi tersebut diungkapkan Presiden Jokowi melalui laman resmi Facebook “Presiden Joko Widodo”.

“Sungguh membanggakan mendapatkan kabar dua putri Indonesia berhasil mengibarkan Merah Putih di Aconcagua, puncak tertinggi benua Amerika,” tulis Presiden Jokowi dalam status Facebook yang diunggah pada sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (2/2/2016), seperti dilansir nationalgeographic.co.id.

0204g

Presiden menyebutkan nama Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari sebagai dua pendaki perempuan yang berhasil mencapai puncak Gunung Aconcagua.

Presiden Jokowi menambahkan dua pendaki perempuan tersebut tergabung dalam Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung.

“Untuk anggota tim lainnya, Dian Indah Carolina, yang harus turun karena kesehatan yang terganggu semoga segera pulih. Prestasi anak muda seperti ini membuat kita semua optimis mampu mencetak prestasi tertinggi di kancah dunia. Selamat ya,” tutup presiden.

Ketua Tim Publikasi Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition, Alfons Yoshio saat dihubungi KompasTravel, Selasa (2/2/2016) mengatakan terkejut ketika membaca ungkapan apresiasi Presiden Jokowi terhadap keberhasilan tim ekspedisi.

“Pasti mereka bakal senang. Sementara ini dua teman-teman di sana belum tahu apresiasai Jokowi. Biasanya online jam 3-4 pagi,” jelas Alfons.

Adapun tim Mahitala Unpar sebenarnya berjumlah tiga orang. Namun, satu anggota lain yakni Dian Indah Carolina (20) diputuskan untuk tidak melanjutkan pendakian karena mengalami gangguan kesehatan dan diharuskan kembali ke camp 3 untuk memulihkan kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan summit attack.

Sebelumnya, ketiga mahasiswi ini mencapai puncak Gunung Kilimanjaro (5.895m) pada 24 Mei 2015, puncak Gunung Elbrus (5.642m) pada 15 Mei 2015, dan Carstensz Pyramid (4.884m) pada 2014. Mahitala Unpar berhasil menempatkan empat pendaki puteranya sebagai tim Indonesia pertama di Tujuh Puncak Dunia pada 2012.

Gunung Aconcagua adalah gunung tertinggi di Benua Amerika Selatan yang terletak di Provinsi Mendoza, Argentina.

Gunung Aconcagua terletak di jajaran Pegunungan Andes dan terkenal memiliki cuaca dingin yang ekstrem ditambah badai angin yang sangat berbahaya dan dikenal dengan sebutan el viento blanco.

Tahun 1992, dua anggota organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) yang tergabung dalam Ekspedisi Puncak Tujuh Benua yakni Norman Edwin (37) dan Didiek Samsu (28) mengalami musibah ketika mendaki Gunung Aconcagua.

Norman Edwin yang tercatat sebagai wartawan Kompas dan Didiek Syamsu sebagai wartawan Majalah Jakarta Jakarta tersebut meninggal saat mendaki gunung tersebut karena cuaca buruk.

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi