UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Gereja Katolik bantu korban banjir dan longsor

Pebruari 11, 2016

Gereja Katolik bantu korban banjir dan longsor

 

Gereja Katolik di Indonesia berupaya membantu korban banjir bandang dan longsor, yang terjadi karena hujan lebat beberapa hari terakhir.

Di Keuskupan Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, para pastor bersama kaum muda dan umat lain, ikut membantu penanganan sekitar 200 pengungsi yang saat ini ditampung di Sekolah Dasar Theresia I Pangkalpinang.

“Relawan dari Gereja sekitar 50 orang. Ibu-ibu bantu memasak, kaum muda dan bapak-bapak membantu mengevakuasi korban dan mengangkut logistik,” kata Romo Agustinus Dwi Pramodo, kordinator posco banjir kepada ucanews.com, 10 Februari.

Sejauh ini, kata dia, umat juga bahu-membahu memberi bantuan.

“Umat kami membawa barang-barang dari rumah mereka, seperti selimut, beras dan alas kasur,” jelasnya.

Romo Pramodo mengatakan, hingga saat ini, ada satu korban tewas dan beragama Katolik.

“Ia berusia 60 tahun, umat Paroki Katedral Pangkalpinang. Ia diterjang banjir saat sedang berupaya menolong warga lain. Namun kemudian, ia terjebak di tengah banjir,” katanya.

IMG-20160209-WA0035

 

Ia mengatakan, untuk sementara, di posko, bantuan logistic masih cukup.

“Namun, kami berupaya mengalokasikan bantuan juga untuk posko-posko lain. Jadi, jika ada yang mau mengirim bantuan, lebih baik dana saja, karena untuk distribusinya nanti susah,”katanya.

Banjir ini, kata dia, membuat jalur transportasi terputus, berhubung sejumlah jembatan diterjang banjir.

Menurutnya, pengungsi diperkirakan sampai Sabtu ini berada di Posko SD Theresia, mengingat Senin sudah mulai sekolah lagi.

“Mereka akan dipindahkan ke tempat lain, sampai nanti tempat tinggal mereka sudah tersedia.”

Menurut Pastor Parmodo, banjir merupakan hal yang baru terjadi lagi di Pangkalpinang setelah terakhir kali pada 1980.

“Pemicunya karena aktivitas penambangan di sini makin parah, juga hutan-hutan yang gundul,” katanya.

Sementara itu, Delwin, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka mengatakan kepada ucanews.com, di seluruh Pangkalpinang korban yang mengungsi mencapai tiga ribu orang.

“Kami masih mendata kerusakan-kerusakan, yang jelas rumah warga, fasilitas publik, terutama transportasi banyak yang rusak,” katanya.

Banjir dan longsor menurutnya, terjadi sejak 8 Februari lalu.

“Memang sekarang sudah mulai surut, hanya sampai lutut orang dewasa,” katanya.

Namun, kata dia, mereka masih waspada, karena musim hujan masih belum berhenti.

Di Flores

Selain di Bangka, bencana banjir dan longsor juga terjadi di Flores, Nusa Tenggara Timur, daerah mayoritas Katolik.

Di Keuskupan Ruteng, hujan lebat disertai longsor sejak bulan lalu menyebabkan sejumlah rumah warga rusak dan lahan sawah terendam banjir.

“Hampir di semua daerah mengalami banjir dan longsor. Di semua paroki ada kerusakan-kerusakan,” kata Romo Marthen Chen, Ketua Karitas Keuskupan Ruteng kepada ucanews.com.

IMG-20160210-WA0005

 

Ia menjelaskan, mereka sedang mendata berbagai kerusakan dan kemudian menyalurkan bantuan.

“Saat ini, baru lima paroki yang sudah memasukkan laporan soal kerusakan rumah. Dari data sementara, ada delapan rumah yang membutuhkan bantuan,” katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya sedang menyiapkan bantuan pangan dan pakaian. Sementara untuk rumah, mereka menyediakan seng dan kayu.

“Kami juga berkordinasi dengan pemerintah setempat, agar bantuan tidak tumpang tindih,” kata Romo Chen.

Ia menilai, pemicu banjir saat ini, selain karena makin berkurangnya daerah resapan air, juga karena perubahan iklim global.

Di Keuskupan Agung Ende, menurut Vinsen Sangu, Direktur Flores Institute for Resources Development (FIRD), tujuh desa di Kecamatan Ndodo diterjang banjir, yang menyebabkan 28 rumah rusak berat, 71 rumah rusak ringan, jaringan air minum perpipaan putus total.

Ryan Dagur, Jakarta

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi