UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kardinal Tagle kecam para politisi menjelang pemilu Filipina

Pebruari 11, 2016

Kardinal Tagle kecam para politisi menjelang pemilu Filipina

 

Kardinal Luis Antonio Tagle, Uskup Agung Manila, Filipina mengecam para politisi yang mempromosikan diri mereka di bawah kedok “amal” menjelang pemilu negara itu.

Apakah akan banyak amal dalam beberapa hari mendatang, tapi berapa banyak dari amal nyata ini? Atau itu hanya untuk kepentingan pribadi? tanya Kardinal Tagle pada homili Rabu Abu, 10 Februari.

Kardinal membahas beberapa keprihatinan yang dihadapi masyarakat Filipina, seperti kemiskinan dan lingkungan, yang  diperparah dengan rasa haus dan “egois” beberapa orang  demi kekuasaan.

Pemilu nasional negara itu akan digelar pada Mei, kampanye secara resmi dimulai pada 9 Februari. Para calon untuk pos nasional dan lokal sudah mulai menarik para pemilih melalui berbagai cara tradisional, termasuk membagi-bagikan hadiah.

Kardinal Tagle mengingatkan para pemilih yang mayoritas Katolik untuk menyeleksi calon yang akan dipilih.

Dia menyesalkan bahwa sikap amal, yang seharusnya menjadi jalan untuk lebih dekat dengan Allah, dapat digunakan untuk kepentingan diri sendiri.

“Itu sebabnya Yesus berkata, Anda hendaknya memberikan sedekah dengan diam. Tidak perlu dipamerkan. Itu adalah pekerjaan orang-orang munafik,” katanya.

Kardinal Tagle memimpin perayaan Ekaristi di kapel Keuskupan Agung Manila dengan ritual berkat abu dan membuat bentuk salib di dahi dengan abu tersebut untuk menandai awal masa Prapaskah.

Ia mengingatkan umat Katolik bahwa Prapaskah adalah sebuah “seruan untuk rekonsiliasi dengan Tuhan.”

Namun, dia memperingatkan bahwa melakukan tindakan yang bertentangan dengan makna amal yang benar adalah seperti menggosok garam ke luka.

“Ini bukan amal. Ini merupakan penghinaan kepada penerima,” katanya.

Kardinal menekankan pesan dari bacaan Injil hari itu: amal, doa dan puasa.

Dia mengingatkan umat Katolik bahwa Prapaskah adalah masa untuk pembaharuan, dengan perhatian khusus terhadap penderitaan orang lain dan membantu mereka.

Pada awal Februari Kardinal Tagle mendesak umat Katolik untuk memberi makan anak-anak yang kelaparan sebagai “tindakan konkret amal” pada hari Rabu Abu.

Dia mengatakan Prapaskah harus menjadi kesempatan untuk “mengindahkan seruan Paus Fransiskus mempraktekan sikap belarasa melalui tindakan amal yang nyata.”

Kardinal Tagle membuat kampanye Fast2Feed, sebuah program makanan Hapag-Asa dari Keuskupan Agung Manila dan keuskupan sufragannya.

Pogram Hapag-Asa tidak hanya memberikan makanan tambahan, tetapi juga pendidikan anak usia dini serta mata pencaharian dan pelatihan keterampilan bagi orangtua.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi