UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Gereja Katolik bekerja sama pemerintah membantu ribuan korban topan

Mei 25, 2016

Gereja Katolik  bekerja sama pemerintah  membantu ribuan korban topan

 

Karitas, sebuah badan bantuan Gereja Katolik,  bekerja sama dengan pihak berwenang Banglades menyalurkan bantuan kepada puluhan ribu orang yang mengalami kehilangan tempat tinggal akibat Topan Roanu.

Topan, yang membawa angin dengan kecepatan hingga 88 kilometer per jam, menyebabkan gelombang pasang di sepanjang pantai Banglades pada 21 Mei, menewaskan 26 orang.

Pemerintah telah memerintahkan evakuasi sekitar 2 juta orang di 19 distrik pesisir. Namun, banyak warga yakin bahwa badai itu melemah setelah mencapai Sri Lanka beberapa hari sebelumnya dan menolak untuk meninggalkan rumah-rumah mereka.

Para petugas lapangan Karitas dan relawan mengambil bagian dalam kampanye peringatan topan itu dan mengevakuasi ribuan orang ke 246 tempat penampungan yang dikelola Karitas di distrik-distrik pesisir.

Pemerintah mengelola lebih dari 4.000 tempat penampungan di daerah pesisir untuk sekitar 20 juta penduduk.

Empat distrik pesisir – Chittagong, Cox Bazar, Bhola dan Noakhali – terkena dampak terburuk sampai dengan 100.000 rumah rusak atau hancur.

Dua hari setelah badai banyak orang belum dibantu.

Sekitar 10.000 orang yang kehilangan rumah mereka akibat badai tersebut telah mengalami kehabisan makanan dan banyak orang mengeluh tidak mendapatkan bantuan apapun, kata laporan.

Karitas di Chittagong sedang melakukan penjajakan dengan pemerintah daerah untuk menentukan kebutuhan orang-orang yang terkena dampak.

“Petugas lapangan kami berusaha memastikan berapa banyak orang telah berdampak, apa kebutuhan mereka dan apa jenis dukungan yang telah mereka terima,” kata James Gomes, direktur Karitas Chittagong, kepada ucanews.com.

Dia mengatakan Karitas akan mulai membantu dana 3.000-4.000 taka (40-50 dolar AS) untuk setiap korban topan, sebagai bagian dari bantuan darurat, dalam beberapa hari mendatang.

“Kami telah mengajukan dua laporan  kepada Caritas Internationalis dan para donor untuk merespon dalam waktu 48 jam. Kemudian, kami akan meningkatkan upaya bantuan termasuk rehabilitasi korban,” kata Gomes.

“Badai itu menyapu rumah kami dan kami tidak memiliki tempat tinggal. Keluarga saya mengalami kelaparan dan belum menerima bantuan apapun,” kata Muhammad Yusuf, seorang petani, di distrik Bhola kepada portal berita lokal Bhola News.

Para pejabat Departemen Manajemen Bencana mengatakan sekitar 100.000 keluarga telah berdampak dengan rumah, tanaman dan perikanan rusak akibat angin kencang, air laut pasang dan hujan lebat.

Pemerintah telah mengalokasikan 1,5 juta taka (19.230 dolar AS) dan 400 ton beras untuk setiap empat distrik yang terkena dampak terburuk, kata M. Khalid Mahmood, kepada ucanews.com sekretaris Departemen Manajemen Bencana.

Mahmood mengatakan sekitar 30.000 keluarga terkena parah dam mempengaruhi lebih dari 100.000 keluarga.

Badai itu telah menghancurkan 25.000-30.000 rumah dan merusak sebagian 50.000-55.000 rumah.

Sumber: ucanews.com

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi