UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Keuskupan Agung Seoul bantu para pengungsi Korea Utara

Mei 26, 2016

Keuskupan Agung Seoul bantu para pengungsi Korea Utara

 

Keuskupan Agung Seoul menyediakan “sekolah orangtua yang baik” untuk para pengungsi Korea Utara dalam upaya membantu integrasi mereka ke dalam masyarakat Korea Selatan.

Dikelola oleh Komite Rekonsiliasi Rakyat Korea Keuskupan Agung Seoul, sekolah ini akan membantu 15 pengungsi Korea Utara guna lebih memahami identitas dan peran mereka dalam masyarakat Korea Selatan.

Lima orangtua Korea Selatan juga akan mengambil bagian dalam program tersebut, yang akan memungkinkan para peserta dari kedua negara ini untuk lebih memahami satu sama lain.

Sekolah tersebut akan memberikan beberapa kelas teori yang melihat perbedaan antara sistem pendidikan kedua negara.

Kelas lanjut akan melihat bagaimana untuk lebih memahami anggota keluarga dengan tipe kepribadian mereka dan bagaimana orangua yang baik bisa berkomunikasi dengan anak-anak mereka.

Sekolah tambahan akan memberikan kelas untuk anak-anak pengungsi membantu mereka membentuk nilai-nilai dan kebiasaan positif. Pelajaran bahasa Inggris dasar akan diberikan kepada anak-anak juga.

Kegiatan di luar ruangan, seperti kamp musim panas dan piknik, juga akan menjadi bagian dari program yang ditawarkan oleh sekolah itu.

Sekolah itu akan diadakan dari 28 Mei – 8 November setiap hari Sabtu kedua dan keempat.

Sejak kelaparan di Korea Utara tahun 1994-1998, sekitar 30.000 warga Korea Utara melarikan diri dari negara mereka dan kini tinggal di Seoul, menurut pemerintah Korea Selatan.

Warga Korea Utara melarikan diri akibat tindakan keras komunis di tanah air mereka. Di Korea Selatan mereka diwajibkan untuk menghabiskan tiga bulan di Hanawon, pusat pendidikan ulang di pinggiran selatan Seoul. Para instruktur memberikan pelajaran tentang menghadapi masyarakat kapitalis.

Berbagai kelompok – Protestan, Katolik dan Buddha memiliki akses ke pusat itu, mengadakan pelayanan rutin dan memberikan makanan.

Ada sekitar 300.000 orang Kristen di Korea Utara dan sekitar 60.000 dari mereka diyakini dipenjara karena iman mereka, menurut Open Doors, sebuah pelayanan internasional yang melacak penganiayaan Kristen di seluruh dunia.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi