UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paroki-paroki menyalurkan bantuan bagi korban banjir

Mei 26, 2016

Paroki-paroki  menyalurkan bantuan bagi korban banjir

 

Paroki-paroki menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir menyusul hujan lebat dan banjir bandang menghantam Sri Lanka dalam 25 tahun.

Para korban tewas akibat banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang dibawa oleh Topan Roanu meningkat lebih dari 100 orang pada 25 Mei, sementara 109 orang hilang, kata pejabat dari Pusat Manajemen Bencana pemerintah.

Pencarian orang hilang terus dilanjutkan, kata pusat.

Lebih dari 185.000 orang mencari perlindungan di gereja-gereja, kuil, sekolah dan tempat penampungan sementara lainnya.

Pastor Lawrance Ramanayaka, pastor paroki di Kalamulla, melaporkan bahwa umat dari parokinya dan dari paroki-paroki lain telah menyumbangkan dan mengumpulkan kebutuhan dasar bagi masyarakat untuk disalurkan ke paroki Hanwella dan paroki Waliwita yang terletak di sebelah timur Colombo termasuk yang berada di antara yang paling terpukul oleh banjir.

“Mereka mengumpulkan beras, gula, air minum, dan barang-barang saniter untuk mengisi lima truk,” kata Pastor Ramanayaka kepada ucanews.com.

Bantuan itu telah dikirim kepada para imam paroki di Hanwella dan Waliwita, katanya.

0526b

Warga menggunakan perahu untuk melintasi banjir di Biyagama, pinggiran Colombo.

Banyak umat Buddha yang mayoritas di Sri Lanka membatalkan perayaan Waisak menandai kelahiran, pencerahan dan kematian Sang Buddha pada 21 Mei untuk bergabung dalam upaya membantu para korban banjir.

Pastor Jayantha Nimal Vidanaarchchi, pastor Paroki St. Antonius di Weliveriya, mengatakan banyak orang lokal menyumbangkan uang, pakaian, makanan dan kebutuhan lainnya untuk para korban.

“Paroki kami juga membagikan 1.600 paket makan siang untuk para korban,” katanya.

Konferensi Waligereja Sri Lanka mengungkapkan kesedihan karena banyak orang telah kehilangan kehidupan mereka dan menyerukan belas kasih untuk semua mereka yang masih terkena dampak banjir.

“Ada ribuan saudara kita berada di kamp-kamp dan tempat penampungan sementara termasuk gereja-gereja dan lembaga-lembaga yang dikelola Gereja,” kata para uskup dalam sebuah pernyataan 24 Mei.

“Kami mendesak saudara-saudara kami untuk peka terhadap situasi dan membantu mereka yang terkena dalam apa pun cara yang mungkin,” kata mereka.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi