UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Umat Katolik membangun rumah untuk korban gempa Nepal

Juni 6, 2016

Umat Katolik membangun rumah untuk korban gempa Nepal

 

Umat Katolik di India bagian selatan menyediakan rehabilitasi bagi para korban dampak gempa bumi di Nepal dengan harapan upaya mereka akan bermanfaat bagi para korban yang masih sangat berdampak setelah lebih dari satu tahun gempa melanda negara itu.

Pastor Claretian dan Pastor Norbertine, serta orang awam dari berbagai kelompok di Bangalore, India bagian selatan, mendirikan Dana Peduli Nepal untuk membangun rumah bagi mereka yang paling membutuhkan. Berbagai kongregasi religius dan organisasi sukarela berkontribusi terhadap dana tersebut.

Banyak imam dan relawan membantu pekerjaan rekonstruksi di Nepal.

Mereka telah membangun 50 tempat penampungan sementara untuk para pasien kusta di Budaneelkanta, pinggiran Kathmandu, kata Pastor George Kannanthanam, yang mendirikan Dana Peduli Nepal, kepada ucanews.com.

“Sekarang dalam tahap kedua kami merehabilitasi jangka panjang, kami berencana membangun rumah permanen bagi mereka,” kata Pastor Kannanthanam yang kembali ke Bangalore baru-baru ini.

Selama tahun lalu kelompok tersebut telah membangun 450 tempat penampungan sementara di beberapa daerah di Nepal yang dilanda gempa.

Kelompok ini juga membangun kembali sebuah sekolah di Mathurapati Phulbari, distrik Kabhrepalanchok, salah satu daerah yang paling parah akibat gempa dahsyat itu.

“Otoritas sekolah dan orangtua siswa telah meminta bantuan kami membangun sekolah,” kata imam itu.

“Hidup di Nepal secara perlahan mulai kembali normal. Tapi, itu tidak akan normal tanpa infrastruktur dasar yang dilakukan,” katanya.

Gedung sekolah itu bisa diselesaikan dengan membutuhkan waktu empat sampai lima bulan.

“Bahkan setelah satu tahun sejak gempa, tidak ada kebijakan atau program di tempat untuk bantuan dan rehabilitasi korban,” kata Pastor Kannanthanam.

Saat ini ada juga kekurangan pekerja di Nepal sebagian besar karena migran mencari pekerjaan di luar negeri dan berbagai organisasi telah datang membangun bangunan tahan gempa.

Gempa 7,8 skala Richter menghantam Nepal pada 25 April tahun lalu.

Gempa dan gempa susulan telah menewaskan hampir 9.000 orang di negara itu. Setelah setahun, lebih dari 4 juta orang masih tinggal di tempat penampungan sementara dan lebih dari 700.000 rumah perlu dibangun kembali.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi