UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Imam menggunakan media sosial untuk Tahun Kerahiman Allah

Juni 22, 2016

Imam menggunakan media sosial untuk Tahun Kerahiman Allah

 

Seorang imam Salesian di India bagian barat menggunakan media sosial untuk menjalankan perannya selama Tahun Luar Biasa Kerahiman Allah.

Pastor Leon Cruz SDB, satu-satunya imam Salesian di India yang menjadi seorang Misionaris Kerahiman, mengirimkan refleksi Injil menekankan pesan kerahiman bagi sekitar 2.000 orang dari segala usia dan agama di seluruh dunia melalui halaman Facebook-nya.

Imam itu juga mengelola dua grup Facebook untuk menjangkau lebih banyak orang selama Tahun Kerahiman, yang ditetapkan Paus Fransiskus Desember lalu dan berjalan hingga November ini.

Sekelompok Whatsapp ia mulai tiga tahun lalu juga telah membantu dia memperkuat kelompok dengan pesan dari belas kasihan, kata Pastor Cruz.

Melalui Tahun Kerahiman, Paus telah mendesak umat Katolik merayakan dengan karya belas kasih untuk mengalami pengampunan dan cinta tanpa syarat dari Tuhan.

Pastor Cruz juga terlibat dalam mengadakan retret bagi orang-orang muda dan mendirikan kelompok musik yang disebut Mercy Band.

“Mereka adalah sekelompok mahasiswa energik yang menyanyikan lagu-lagu rohani … semua yang berhubungan dengan tema belas kasihan,” katanya.

Misionaris Belas Kasih

Pastor Cruz melamar menjadi Misionaris Kerahiman ke Vatikan dengan rekomendasi dari provinsinya di Mumbai pada Agustus lalu.

“Awalnya, saya memiliki sedikit gagasan tentang apa yang saya akan lakukan menjadi seorang Misionaris Kerahiman,” kata imam itu.

Sekitar 1.000 imam dari seluruh dunia telah menjadi Misionaris Kerahiman. Masing-masing mereka menerima mandat khusus dari Paus untuk menjadi pembawa kerahiman Allah. Mereka juga memiliki wewenang untuk mengampuni dosa besar yang hanya Takhta Suci bisa memaafkan.

“Dengan memberikan kemampuan untuk Misionaris Kerahiman ini, Paus Fransiskus pada dasarnya memfasilitasi jalan bagi orang yang memiliki dosanya diampuni sehingga selama Yubileum Kerahiman orang yang memiliki dosa berat dan hukuman bisa diampuni dan dikembalikan ke rahmat,” katanya.

Pastor Cruz mengatakan prioritas utamanya adalah memastikan ia bersedia menerima pengakuan. Dia sudah berbicara dengan Kardinal Oswald Gracias dari Mumbai, salah satu keuskupan agung terbesar di  India.

Ketika diundang ke paroki, Pastor Cruz melakukan layanan yang disebut “Mercy Evening” dengan refleksi tentang belas kasihan, menyanyi, doa dan pengakuan.

Dalam beberapa bulan mendatang ia bersama timnya berencana mengadakan sesi interaktif dengan tema kerahiman bagi berbagai asosiasi dan kelompok pemuda di keuskupan agung itu.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi