UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Berkat doanya kepada Bunda Maria, buruh Katolik bisa mengatasi masa sulit

Juni 30, 2016

Berkat doanya kepada Bunda Maria, buruh Katolik bisa mengatasi masa sulit

 

Pada 27 Juni, Norman Daza libur kerja untuk merayakan apa yang dia anggap salah satu hari paling penting dalam hidupnya, Hari Raya Bunda Maria Penolong Abadi.

Adalah akhir 1990-an, pria berusia 53 tahun memulai doa pertamanya kepada “Bunda Maria, pengantara doa kepada Kristus.”

“Saya pengangguran, dan istri saya mengatakan kepada saya mengadakan novena kepada Bunda Maria Penolong Abadi,” kata Daza.

Selama berminggu-minggu, Daza dengan sabar menunggu doa-doanya akan dikabulkan sambil terus menghadiri Misa harian dan membaca doa di Gereja Baclaran, Manila.

Tak lama kabar baik datang setelah tiga pekan. Daza menerima telepon dari Riyadh, Arab Saudi.

Selain membantu pekerjaannya untuk membantu keluarganya bertahan hidup di masa sulit, Daza mengklaim ia juga menerima “hadiah tak terduga” dari Bunda Maria Penolong Abadi.

“Teman-teman saya tidak tahu bahwa Bunda Maria membantu keluarga saya mengatasi masalah keuangan kami selama tahun pertama saya di luar negeri,” katanya.

“Saya berutang segalanya kepada Bunda Maria,” kata Daza berlinangan air mata yang menghadiri perayaan Yubileum 150 ikon Bunda Maria Penolong Abadi di Manila.

Bunda Maria Penolong Abadi, juga dikenal sebagai Perawan Maria Penolong Abadi Succour, adalah gelar umat Katolik Roma dari Bunda Maria, sebuah ikon Byzantium abad ke-15.

Ikon itu berada di Roma sejak 1499 dan secara permanen diabadikan di Gereja Sant’Alfonso di Liguori, di mana Novena resmi kepada Bunda Maria Penolong Abadi.

Dalam Gereja Ortodoks Timur, ikonografi ini dikenal sebagai Perawan Sengsara atau Theotokos Sengsara karena Sengsara Kristus nampak di gambar itu.

Tahun 1865, Paus Pius IX menunjuk imam Redemptoris sebagai penjaga dan misionaris dari ikon itu. Gambar ini mulai populer di kalangan Katolik dan telah diperbanyak.

Kongregasi Redemptoris adalah satu-satunya ordo religius yang saat ini dipercayakan oleh Takhta Suci untuk melindungi dan menyebarkan agama yang berkaitan dengan ikon Maria ini.

Ikon itu tiba di Filipina tahun 1906, di mana ditampilkan di rumah, kantor, dan transportasi umum.

Pastor Joseph Echano CSsR menjelaskan pengabdian untuk ikon sebagai sebuah “fenomenal.”

“Setiap hari, ribuan umat datang ke tempat doa Maria mencari bantuan dan berterima kasih kepada Perawan Suci atas berkat yang diterima,” kata imam itu.

Gereja Redemptoris di distrik Baclaran di Manila adalah salah satu dari beberapa gereja di Filipina yang telah diizinkan oleh Vatikan untuk dibuka selama 24 jam sejak 1950-an.

0630e

Warga Filipina berdoa di Gereja Redemptoris menandai perayaan Yubileum 150 tahun Bunda Penolong Abadi.

 

Misi pengabdian

Dalam homilinya selama perayaan jubileun pada 27 Juni, Kardinal Antonio Luis Tagle dari Manila, menyerukan umat Katolik “menjadi seperti Maria … yang tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi anaknya yang berada di kayu salib.”

“Maria akan mengatakan, ini bukan saya, tapi anak saya, Kristus,” kata kardinal, seraya mendesak umat Katolik untuk mengikuti jalan iman Maria.

“Jika kita akan memahami kehidupan Maria, ia selalu menjadi pemancar rahmat dan orang yang memahami,” kata Kardinal Tagle.

Uskup mengatakan Bunda Maria tahu perjuangan keluarga miskin yang tidak mampu pelayanan kesehatan yang layak karena Bunda Maria pernah ditolak penginapan ketika dia hendak melahirkan.

“Perawan Maria mengalami sebagai pengungsi …  karena dia dan keluarganya mengungsi dan hak-hak mereka diabaikan,” kata Kardinal Tagle.

Kardinal, ketua Caritas Internasionalis, mengatakan bahwa sekitar 65 juta pengungsi di seluruh dunia “membutuhkan belas kasih kita, pemahaman, dan aksi nyata kita.”

Bagi Daza, yang mengaku menjadi berterima kasih kepada Bunda Maria, persembahannya tidak akan pernah berakhir di depan altar.

Karena “mengalami kemurahan Tuhan” sekitar 20 tahun lalu, mantan buruh migran ini mengatakan ia telah membuka pintu untuk orang yang membutuhkan bantuan.

“Saya juga harus membantu orang lain,” katanya. “Aku juga mendorong orang lain untuk berdoa kepada Bunda Maria Penolong Abadi.”

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi