UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Warga Tionghoa Katolik dan Protestan bagikan paket takjil kepada umat Muslim

Juni 30, 2016

Warga Tionghoa Katolik dan Protestan bagikan paket takjil kepada umat Muslim

Para warga harus menghentikan kendaraannya dengan tertib untuk mengambil paket untuk berbuka puasa yang diberikan warga Tionghoa.

 

Bulan Ramadan tidak hanya dimanfaatkan umat Islam untuk beramal dan berbagi kebaikan. Umat non Muslim juga menjadikan bulan yang penuh berkah ini untuk menjalankan misi kemanusiaan dengan berbagi kepada sesama di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Seperti yang dilakukan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), yang mayoritas beragama Katolik dan Protestan ini membagikan paket takjil berupa es cendol, kolak dan es buah kepada warga Muslim yang melintas di Jalan Soekarno Hatta, Rabu (29/6/2016).

“Ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap sesama. Kami tidak membedakan suku, ras dan agama. Kami faham toleransi dan kami ingin saling berbaur dengan warga lainnya meski berbeda agama,” kata Ketua PSMTI, Windra saat ditemui di sela-sela membagikan takjil kepada pengguna jalan yang melintas.

Sedikitnya, 1.000 takjil ludes terbagikan dalam waktu 30 menit. Menurut Windra, semua yang dilakukan itu untuk membantu sesama umat meski berbeda keyakinan.

“Kami tidak membandingkan dari golongan mana saja karena kita adalah umat beragama. Tidak ada salahnya kita saling berbagi, apalagi saat ini bulan Ramadan yang penuh berkah. Rencananya, kegiatan sosial seperti ini kita adakan tiap tahun,” jelas Windra, seperti dilansir Kompas.com.

Gusdurian gelar Safari Damai

Gusdurian Kota Malang menggelar agenda “Safari Ramadan Damai” ke pesantren-pesantren yang ada di Kota Malang. Safari damai merupakan agenda yang tur keliling pesantren untuk belajar Islam toleran dan berdiskusi dari pemuda lintas agama yang terdiri dari Pemuda Katolik, Buddha, dan Islam dari pemuda NU, Pemuda Muhammadiyah, dan juga Pemuda Syi’ah.

Safari Ramadan Damai dilaksanakan pada 27 Juni 2016 di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang di bawah asuhan Al Mukarrom KH Marzuqi Mustamar yang sekaligus menjabat sebagai wakil rais syuriyah PWNU Jawa Timur.

“Ini merupakan agenda rutin kami dari Gusdurian Kota Malang yang diadakan setiap tahun untuk terus mengajak pemuda kita saling toleransi antarumat beragama. Terbukti banyak kalangan yang mengapresiasi kegiatan kami. Ada banyak elemen pemuda dari berbagai agama, sekte, maupun ormas dalam Islam yang turut serta,” kata Fauzan selaku ketua Gusdurian Kota Malang, seperti dilansir NUOnline.com.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi