UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Umat Katolik minta bantuan pemimpin Gereja mengakhiri penindasan

Agustus 16, 2016

Umat Katolik minta bantuan pemimpin Gereja mengakhiri penindasan

Orang menggunakan besi untuk mengempeskan ban mobil yang digunakan oleh sebuah delegasi dari Keuskupan Hung Hoa yang mengunjungi sebuah komunitas Katolik Provinsi Lao Cai yang mendapat penindasan pemerintah lokal.

 

Umat Katolik yang telah diserang saat berkumpul untuk berdoa di rumah mereka di Vietnam utara telah meminta para pemimpin Gereja bekerja dengan pemerintah di tingkat yang lebih tinggi untuk mengakhiri tindakan penganiayaan agama.

Sebuah delegasi tujuh anggota yang dipimpin oleh Pastor Peter Le Quoc Hung, kepala Kantor Keuskupan Hung Hoa berbasis di Hanoi, pada 10 Agustus, mengadakan kunjungan kerja ke komunitas Katolik di distrik Muong Khuong, Provinsi Lao Cai pegunungan.

Sumber-sumber Gereja mengatakan umat Katolik setempat menyatakan keprihatinan mendalam terhadap pemerintah daerah dan polisi yang secara brutal menyerang dan membubarkan mereka saat mereka berdoa di rumah Tran Thi Tram, seorang wanita Katolik.

Pihak berwenang masuk ke rumah, memukul pemilik rumah, bersuara keras dengan menggunakan pengeras suara memerintahkan umat membubarkan diri.

Serangan itu kepada umat Katolik berlangsung tiga kali di rumah Tram pada 28 Mei, 12 dan 19 Juni.

Sumber-sumber mengatakan umat Katolik meminta para pemimpin keuskupan “mengambil langkah-langkah konkrit dan segera bekerja dengan pejabat pemerintah provinsi dan pusat tentang pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan beragama yang dilakukan oleh para pemerintah daerah.”

Pastor Hung mengatakan kepada umat bahwa ia akan mnyampaikan keprihatinan dan saran mereka kepada uskup dan menangani krisis itu.

0816b

Perwakilan dari komunitas Katolik di Muong Khuong bekerja dengan delegasi dari Keuskupan Hung Hoa pada 10 Agustus.

 

Awal Juli, Uskup Pembantu Hung Hoa, Mgr Alfonse Nguyen Huu Long juga mengunjungi dan menghibur Tram dan keluarganya.

Keuskupan tersebut mengajukan petisi pada pemerintah kabupaten, meminta penjelasan tentang serangan terhadap umat Katolik setempat, namun pihaknya belum mendapat tanggapan.

Pemerintah setempat telah menuduh umat Katolik setempat secara ilegal berkumpul untuk berdoa. Umat Katolik mengatakan mereka telah mengajukan petisi kepada pemerintah daerah mengizinkan mereka membangun sebuah kapel berkali-kali, tetapi ditolak. Akhirnya, mereka mengadakan Misa dan doa dengan berkumpul di rumah-rumah pribadi.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi