UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Para uskup Timur Tengah dan Balkan menghadiri forum perdamaian di Seoul

Agustus 25, 2016

Para uskup Timur Tengah dan Balkan menghadiri forum perdamaian di Seoul

Para peserta Forum Sharing Perdamaian 2016, yang diadakan di Seminari Tinggi Seoul pada 19-20 Agustus.

 

Para uskup dari Timur Tengah dan Balkan menghadiri forum perdamaian di Seoul untuk berbagi pengalaman mereka menyatukan bangsa yang terpecah.

Ini adalah pertama kalinya para uskup diundang untuk membahas peran Gereja dalam mendamaikan semenanjung Korea.

Diselenggarakan oleh Komite Rekonsiliasi Keuskupan Agung Seoul, yang bertajuk 2016 Peace Sharing Forum, berlangsung di Seminari Tinggi Seoul pada 19-20 Agustus.

Agenda forum itu adalah peran Gereja Katolik dalam membangun perdamaian, upaya masyarakat internasional dalam menyelesaikan konflik, dan mencari solusi sesuai realitas saat ini di semenanjung Korea.

Berbicara pada forum itu adalah Kardinal Bechara Boutros Rai dari Lebanon, dan Kardinal Vinko Puljic dari Bosnia dan Herzegovina.

Juga berbicara dalam acara tersebut adalah Jude Lal Fernando, profesor di Trinity College Dublin, dan Wang Yizhou, wakil dekan School of International Studies, Universitas Peking.

Sementara itu, panitia keuskupan agung itu mengadakan sesi diskusi khusus pada 22 Agustus di Kapel Familia Myeongdong.

Kardinal Rai, Uskup Agung Stanislav Hocevar dari Beograd, Serbia, dan Uskup Franjo Komarica dari Banja Luka, Bosnia dan Herzegovina berbicara selama sesi tersebut.

Uskup Komarica menceritakan pengalaman di keuskupannya selama konflik Bosnia tahun 1990-an ketika 90 persen dari umatnya melarikan diri. Pada sesi itu, uskup berjanji bahwa keuskupannya “akan membangun ‘persaudaraan spiritual’ dengan Keuskupan Pyongyang, yang berada di bawah kendali komunis Korea Utara dan berdoa bagi umat Katolik di sana.”

Korea Utara dan Korea Selatan terpecah sejak kemerdekaan Korea dari Jepang pada akhir Perang Dunia II. Perang Korea (1950-1953) membuat mereka menjadi musuh bebuyutan.

Keuskupan Agung Seoul telah lama menekankan peran Gereja dalam rekonsiliasi dan reunifikasi di semenanjung Korea. Keuskupan agung ini membentuk Komite Rekonsiliasi Korea tahun 1995, mendorong perdamaian dan rekonsiliasi.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi