UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Sekjen PBB desak Sri Lanka mempercepat upaya rekonsiliasi

September 7, 2016

Sekjen PBB desak Sri Lanka mempercepat upaya rekonsiliasi

Sekjen PBB Ban Ki-moon dan istrinya Ban Soon-taek bersama Menteri Media Massa dan Parlementer Sri Lanka Gayantha Karunatilleke (tengah kiri) di Kolombo, 2 September.

 

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak pemerintah Sri Lanka mempercepat upaya rekonsiliasi dengan minoritas Tamil dan mengembalikan tanah kepada orang-orang terlantar akibat perang saudara selama beberapa dekade dan baru berakhir tahun 2009.

Sementara mengakui kemajuan yang dibuat oleh pemerintah Sri Lanka menuju perdamaian dan rekonsiliasi, Ban mengatakan kepada pers 2 September di Kolombo bahwa lebih banyak upaya diperlukan untuk menyembuhkan luka akibat perang tersebut.

“Hal yang penting adalah mengurangi jumlah militer di bekas daerah konflik dan segera mengembalikan tanah kepada warga yang terkena dampak perang,” kata Ban pada hari terakhir dari tiga hari kunjungannya ke negara itu.

“Korban tidak bisa menunggu lama untuk menyembuhkan luka mereka dan suara mereka perlu didengarkan. Mereka membutuhkan mekanisme keadilan transisi yang solid,” katanya.

Menurut PBB, perang antara pasukan pemerintah dan pemberontak Pembebasan Macan Tamil Eelam telah menewaskan sekitar 40.000 warga sipil di hari akhir saja.

Ribuan orang, sebagian besar warga Tamil, hilang selama perang, sementara tanah juga dicaplok oleh militer.

Ban mengatakan bahwa PBB menyambut baik “pembentukan kantor orang hilang dan proses reformasi konstitusi Sri Lanka untuk mencapai penyelesaian politik.”

Lebih lanjut, sekjen PBB menyatakan bahwa lebih banyak hal dapat dan harus dilakukan untuk mengatasi warisan masa lalu dan mengakui suara para korban.

Sebagai bagian dari kunjungannya, Ban bertemu para pejabat pemerintah Sri Lanka untuk membahas proses rekonsiliasi dan mengucapkan selamat kepada mereka atas upaya yang dilakukan sejak tahun 2009.

Menyusul pertemuan dengan sekjen PBB, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena meyakinkan bahwa sisa tanah milik pribadi di Utara akan dikembalikan kepada pemiliknya yang sah dalam tiga bulan ke depan.

Ban juga mengunjungi mantan zona perang di Utara di mana ada demonstrasi di kota Jaffna oleh warga Tamil yang menyerukan keterlibatan PBB lebih lanjut untuk membantu menemukan orang-orang yang telah hilang dan bantu mngembalikan tanah dari militer.

Seorang pemimpin Gereja yang bekerja dengan korban perang dan keluarga mereka yang hilang di bagian utara Sri Lanka mengatakan mereka kecewa dengan kunjungan singkat sekjen PBB tersebut.

Pastor Emmanuel Sebamalai, seorang imam dari Mannar yang mewakili Asosiasi Keluarga Orang Hilang, mengatakan bahwa intimidasi, penculikan dan bahkan perampasan tanah masih terus terjadi di Utara, tapi sekjen PBB gagal untuk mengatasi masalah ini.

“Orang-orang tidak puas tentang proses saat ini. Dia hanya membangun infrastruktur, tapi di bawahnya ada banyak masalah,” kata imam itu.

Pastor Sebamalai mengatakan upaya rekonsiliasi pemerintah belum efektif.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi